Solo (Espos)--PMI Cabang Solo dan Solo Bersama Selamanya (SBS) segera menyalurkan bantuan hibah delapan unit pompa air kepada petani salak di Desa Banyuadem, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
Bantuan akan digunakan petani untuk memulihkan 204 hektare tanaman salak yang rusak akibat terjangan material letusan Gunung Merapi. Penjelasan itu disampaikan pengurus SBS, Titis Wahyuono, saat ditemui Espos Selasa (23/11).
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Sepekan terakhir kami menggelar aksi kemanusiaan di Banyuadem. Kami sudah berdialog dengan petani salak. Mayoritas yakin tanaman-tanaman salak itu masih bisa hidup bila segera ditangani,” katanya.
Penanganan dilakukan dengan pembersihan pelepah pohon salak lalu disirami air. Petani memperkirakan tanaman salak yang rusak bisa bertahan hidup hingga 30 hari. Artinya tanaman-tanaman tersebut masih memungkinkan diselamatkan. Menurut Titis penyelamatan tanaman salak merupakan langkah penting untuk menyelamatkan roda perekonomian masyarakat. Pasalnya bertanam salak merupakan sumber penghasilan utama sebagian besar warga Banyuadem.
kur