Guru di daerah banjir diajak menjadi fasilitator siaga bencana.
Solopos.com, SOLO — Palang Merah Indonesia (PMI) Solo bakal menggandeng sejumlah tenaga pendidik atau guru yang bekerja di sekolah di wilayah Kelurahan Sangkrah, Semanggi, dan Sewu untuk menjadi fasilitator Sekolah Siaga Bencana.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Fasilitator Program Masyarakat Tangguh Banjir PMI Solo, Jumadi, mengatakan PMI saat ini tengah melakukan pendekatan kepada tiga sekolah di Sangkrah, tiga sekolah di Semanggi, dan lima sekolah di Sewu untuk menyiapkan perwakilan guru yang bisa menjadi fasilitator Sekolah Siaga Bencana.
PMI lantas akan melatih hingga menggelar focus grup discussion (FGD) dengan para perwakilan guru tersebut membahas Sekolah Siaga Bencana.
“Kami menggandeng sejumlah sekolah yang berada di wilayah rawan bencana banjir khususnya, untuk mengikutsertakan satu guru sampai dua guru menjadi fasilitator Selolah Siaga Banjir,” kata Jumadi saat ditemui
Jumadi menargetkan fasilitator Sekolah Siaga Bencana terbentuk awal Desember mendatang setelah para guru perewakilan sekolah di Sangkrah, Semanggi, dan Sewu mengikuti pelatihan dan FGD.
“Sasaran kegiatan Sekolah Siaga Bencana ini adalah sekolah-sekolah yang berada di wilayah rawan bencana banjir. Setelah dibentuk, mereka akan menggelar sosialisasi di sekolah-sekolah untuk meningkatkan pemahaman soal tanggap darurat bencana dan risiko banjir,” jelas Jumadi.
Ditemui terpisah, Sekretaris PMI Solo, Sumartono Hadinoto, menyatakan PMI Solo berencana membentuk kepengurusankelompok Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di tiga kelurahan lagi, yakni di Kelurahan Danukusuman, Joyotakan, dan Pucang Sawit dalam waktu dekat. Dia menilai ketiga kelurahan itu termasuk dalam peta rawan genangan atau banjir.