SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Kantong Darah JIBI/Harian Jogja/Reuters

Foto Ilustrasi Kantong Darah
JIBI/Harian Jogja/Reuters

JOGJA—Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jogja memberikan penghargaan kepada pendonor darah aktif dalam malam anugerah donor darah yang digelar di Benteng Vredeburg, Jogja, Rabu (8/5).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam malam peringatan Hari Palang Merah Internasional itu, PMI Kota Jogja memberikan penghargaan kepada pendonor yang telah mendonorkan darahnya dari 25,50,75 dan sampai 100 kali. Cincin emas seberat 4 gram diberikan kepada mereka yang telah mendonorkan darahnya sampai 100 kali.

Ekspedisi Mudik 2024

Penghargaan juga diberikan kepada tiga kecamatan yang secara maksimal membantu penggalangan dana PMI. Yakni kecamatan Gondokusumon, Umbulharjo, dan Mergangsan. Kupon penggalangan dana yang diberikan PMI laku habis terjual di masyarakat.
Sekretaris PMI Kota Jogja Harris Syarif Usman mengungkapkan penghargaan diberikan kepada pendonor yang telah melakukan donor darah sebanyak 25, 50, 75, dan 100 kali donor darah dan 30 yang memiliki resus negatif. Penghargaan diberikan karena keberadaan pendonor memang sangat membantu bagi PMI.

“Saat ini banyak orang yang butuh darah. PMI Kota Jogja menjadi rujukan. Jadi memang kami terus getol sosialisasi menjadikan donor darah sebagai gaya hidup,” ucap dia kepada wartawan di kompleks Balaikota, Selasa (7/5).

Ketua PMI Kota Jogja Addi Heru Husodo mengungkapkan, uuntuk menurunkan harga darah pernah diwacanakan oleh Ketua PMI Pusat Jusuf Kalla dengan merencanakan pembangunan pabrik kantong darah di daerah Malang. Dengan adanya pabrik, PMI dapat membuat sendiri kantong tersebut sehingga memungkinkan PMI menekan harga darah.

Kondisi PMI di Indonesia menurutnya jauh beda dengan di negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Disana palang merah memiliki restoran dan toko. Pemasukan dari bisnis tersebut kemudian digunakan untuk menghidupi palang merah. “Di Thailand, organisasi palang merah adalah pengusaha ritel,”katanya.

Pengumpulan darah setiap tahunnya juga masih mengalami kekurangan. Dari kebutuhan ideal 75.000 kantong per tahun baru bisa terpenuhi 50.000 kantong per tahun sehingga masih mengalami kekurangan sekitar 25.000 kantong per tahun. Padahal permintaan darah ke PMI Kota Jogja dari daerah lain juga sangat tinggi.

Staff PMI Noor Edy Hidayatullah menambahkan ketersediaan darah di PMI Kota Jogja cukup baik karena dari Januari masih surplus kecuali untuk darah segar dan trombosit. PMI Kota Jogja juga menjadi rujukan karena rata-rata dalam sehari memiliki 20 kantong darah untuk setiap golongan.

Selain pemberian penghargaan, dilaunching pula bulan dana PMI dengan target Rp500 juta. Dana tersebut diungkapkan Harris sangat dibutuhkan mengingat biaya operasional PMI yang juga cukup tinggi, seperti untuk pengelolaan darah maupun pembinan generasi muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya