SOLOPOS.COM - Petugas PMI Boyolali menata darah siap pakai di dalam almari penyimpanan darah di ruang laboratorium PMI Boyolali, Rabu (14/9/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

PMI Boyolali menyebutkan rata-rata 2 % darah dari pendonor tak layak.

Solopos.com, BOYOLALI—Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali mencatat rata-rata ada 2% darah hasil sumbangan pendonor, dinyatakan tak layak atau rusak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari 1.000 kantung darah yang masuk ke PMI setiap bulannya, biasanya ada 20 kantung yang rusak karena terinfeksi penyakit.

“Paling banyak terinfeksi penyakit hepatitis B, ada yang hepatitis C, sipilis, bahkan pernah kami temukan yang terinfeksi penyakit HIV,” kata Petugas Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela PMI Cabang Boyolali, Wahyu Budi Setyawan, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Rabu (14/9/2016).

Darah yang terinfeksi penyakit akan dengan mudah teridentifikasi sehingga PMI memastikan darah-darah tak layak itu tidak akan diberikan kepada pasien. Darah rusak akan langsung dimusnahkan oleh pihak ketiga. “Jadi tidak pernah ada yang namanya kebocoran, karena setiap darah rusak pasti sudah teridentifikasi dari awal.”

Sementara, pendonor yang darahnya diketahui terinfeksi penyakit akan dihubungi petugas PMI untuk mengikuti konseling dari dokter patologi darah.

Wahyu menjelaskan saat ini stok darah di PMI Boyolali dalam kondisi aman. Darah golongan A memiliki stok sebanyak 96 kantung, darah golongan B sebanyak 14 kantung, darah golongan O sebanyak 109 kantung, dan paling sedikit adalah darah golongan AB sebanyak 18 kantung.

Stok darah ini masih bisa mencukupi kebutuhan darah di 18 rumah sakit di Boyolali serta beberapa rumah sakit yang ada di sekitar Boyolali. Seperti diketahui, rata-rata permintaan darah di PMI Boyolali dari rumah sakit mencapai 800 kantung hingga 900 kantung per bulan. Rumah sakit dengan permintaan paling tinggi adalah RSUD Pandanarang mencapai 400 kantung hingga 500 kantung per bulan.

Untuk memenuhi kebutuhan darah di Boyolali dan sekitarnya, PMI Boyolali terus merangsang masyarakat untuk mau berdonor darah dengan berbagai program.

Tahun ini, PMI Boyolali memberikan apresiasi kepada pendonor darah teladan. Penghargaan akan diberikan kepada 25 pendonor yang sudah mendonorkan darahnya sebanyak 15 kali dan 10 pendonor sebanyak 25 kali. “Pekan depan, penghargaan akan kami berikan di sela-sela peringatan HUT PMI,” ujar Wahyu.

Selain itu, ada 30 pendonor asal Boyolali yang akan mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jateng serta tiga warga lainnya yang akan mendapatkan penghargaan Satya Lancana dari Presiden RI.

“Penghargaan dari Gubernur diberikan karena telah donor darah sebanyak 50 kali, sedangkan penghargaan dari presiden diberikan kepada warga yang telah donor darah sebanyak 100 kali.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya