SOLOPOS.COM - Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terlihat masih digenangi air rob pada Selasa (24/5/2022) sore. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah (Jateng) menyebut sebanyak 10.800 warga di Kecamtan Semarang Utara, Kota Semarang, terdampak banjir rob yang melanda sejak Senin (23/5/2022).

Kepala Seksi Pelayanan Masyarakat PMI Jateng, Dwi Handoko, menyatakan ada tiga daerah di Kota Semarang yang terdampak paling parah banjir rob tersebut. Ketiga daerah itu yakni Tambaklorok, Bandarharjo, dan Kebonharjo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ada tiga daerah yang terendam rob parah,” ujar Handoko, Selasa (24/5/2022).

Ia menjelaskan, terdapat lebih dari 232 titik rob yang teridiri dari tiga kelurahan dan 93 Rukun tetangga (RT), yang tersebar di Kecamatan Semarang Utara dan berdampak pada ribuan rumah warga terendam banjir dan rob. Meski demikian, menurutnya saat ini ketinggian air akibat air rob itu mulai surut, yakni sekitar 20 sentimeter (cm) hingga 40 cm.

Akan tetapi, ribuan rumah milik warga masih tergenang air hingga saat ini.

Baca juga: Muka Tanah di Semarang Ambles 0,8-13,5 Cm/Tahun, Jadi Pemicu Banjir Rob

Ia menuturkan bersama dengan sejumlah sukarelawan telah mendirikan posko induk yang berada di Kecamatan Utara dan sejumlah posko pembantu di setiap balai kelurahan warga yang terdampak. “Posko induk di kecamatan itu juga untuk dapur umum,” jelasnya.

Menurut Handoko, hingga saat ini warga masih bertahan di rumah masing-masing lantaran kondisi rob yang telah surut. Selain itu, sejumlah armada seperti perahu karet, ambulans dan mobil pikap juga telah disapkan untuk antisipasi evakuasi jika sewaktu-waktu diperlukan.

“Belum ada yang [warga] yang mengungsi, kalau air naik lagi kemungkinan baru ke posko,” imbuh Handoko.

Sementara itu, hingga saat ini kawasan Pelabuhan Tanjung Emas dan kompleks industri Lamicitra, Kota Semarang, masih tergenang banjir rob dan gelombang tinggi. Kondisi ini pun aktivitas produksi belum terlihat di kawasan tersebut.

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Banjir Rob di Semarang dan Wilayah Pesisir Lain

Genangan banjir rob pada hari ini masih cukup tinggi yakni sekitar 1,25 meter hingga 1,5 meter dan menyebabkan akses jalan tertutup.

Sejumlah pekerja sejumlah pabrik di kawasan industri pelabuhan terlihat mengevakuasi sepeda motor yang kemarin terpaksa ditinggal di area parkir. Mereka menuntun sepeda motor masing-masing sambil berjalan melewati genangan banjir rob setinggi pinggang orang dewasa.

Konah, salah seorang pekerja pabrik garmen di kawasan industri Pelabuhan Semarang mengaku nekad mengevakuasi sepeda motornya karena khawatir kerusakan semakin parah jika terlalu lama terendam banjir rob.

Pada saat mulai terjadi banjir rob kemarin, dirinya langsung menyelamatkan diri bersama rekan-rekan kerjanya tanpa sempat mengambil sepeda motor.

“Info yang kami terima, banjir rob nanti bertambah jeru [dalam] sehingga saya ke sini mengevakuasi motor saya,” kata Konah, dikutip dari Antara, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya