SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, YERUSALEM–Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa malam membatalkan rencana pembangunan 20.000 rumah baru di Tepi Barat.

Pembatalan itu diputuskan beberapa jam setelah munculnya pengumuman rencana pembangunan rumah tersebut mendapat kritikan dari Amerika Serikat dan Palestina, lapor AFP seperti dilansir Antara, Rabu (13/11/2013).

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Netanyahu memerintahkan Menteri Perumahan Israel Uri Ariel “untuk mempertimbangkan kembali semua langkah dalam menilai potensi pembangunan (untuk rumah-rumah baru) yang ia sebarkan tanpa koordinasi lanjutan,” demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor PM Netanyahu.

Netanyahu mengatakan kepada Ariel bahwa rencana tersebut secara hukum “tidak memiliki arti” — “dan merupakan tindakan yang memunculkan konfrontasi tidak perlu dengan masyarakat internasional di saat kita sedang menjalankan upaya untuk mendekati elemen-elemen masyarakat internasional dalam mencapai kesepakatan yang lebih baik dengan Iran,” kata pernyataan itu.

Ariel disebut-sebut akan “menyetujui” “permintaan” Netanyahu tersebut.

Perintah perdana menteri Israel itu muncul setelah Presiden Palestina Mahmud Abbas memperingatkan bahwa rencana pembangunan permukiman itu, yang diumumkan sebelumnya pada Selasa oleh kementerian yang dipimpin Uri Ariel, akan memaksa dirinya menyatakan proses perdamaian berakhir –jika rencana-rencana pembangunan itu tetap dijalankan.

Washington menyatakan “keprihatinan mendalam” soal rencana pembangunan, yang secara tajam akan menambah jumlah terhadap 550.000 penduduk Israel yang saat ini sudah bermukim di Tepi Barat yang diduduki, termasuk di Yerusalem timur Arab yang dicaplok Israel.

Netanyahu menjelaskan bahwa pengumuman yang dikeluarkan kementerian perumahan Israel soal tender pembangunan rumah ditakutkan akan mengaburkan upaya-upaya yang dilakukannya dalam meyakinkan negara-negara kekuatan dunia agar tidak menandatangani kesepakatan dengan Iran menyangkut program nuklir.

Iran dan kekuatan-kekuatan dunia, yang sedang berunding menyangkut program nuklir Teheran, pada pekan lalu mendekati posisi untuk menyepakati sebuah perjanjian pendahuluan yang membuka jalan bagi kesepakatan yang lebih komprehensif.

Namun, adanya berbagai perbedaan telah menghadang tercapainya terobosan, dan kedua belah pihak dijadwalkan akan bertemu kembali di Jenewa pada 20 November mendatang.

Netanyahu dengan nada marah menanggapi kesepakatan yang sedang dibuat itu sebagai hal yang “berbahaya” karena dianggap sangat berpihak kepada Iran dan tidak berarti apa-apa dalam menghentikan program nukklir Iran –yang ia dan kekuatan-kekuatan dunia takutkan digunakan untuk membangun senjata atom.

Ia mengatakan Israel tidak akan ragu-ragu melakukan aksi militer terhadap Iran jika diperlukan untuk mencegah adanya ancaman nuklir yang ditujukan kepada Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya