SOLOPOS.COM - Pesepakbola Persiba Bantul Ugik Sugianto (kiri) melakukan selebrasi seusai membobol gawang Persinga Ngawi di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (18/8/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Regina Safri)

Plumbon Cup 2015, Persiba gagal tembus babak final.

Harianjogja.com, KARANGANYAR – Persiba Bantul tidak pulang dengan tangan hampa meski gagal menembus babak final turnamen Plumbon Cup 2015 di Karanganyar, Jawa Tengah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tim besutan Sajuri Sjahid itu tetap pulang membawa hadiah berupa piala dan uang senilai Rp3 juta. Uang tersebut merupakan hak Persiba karena berhasil finish hingga babak semifinal.

Ketua Panitia Turnamen Plumbon Cup 2015, Dua Malam Sehari mengungkapkan, tidak ada perebutan peringkat tiga dan empat. Dengan begitu dua tim yang gagal melangkah ke final dianggap bersama-sama menempati peringkat tiga.

“Hadiah beserta piala sudah kami serahkan Kamis [12/11/2015] petang seusai pertandingan. Demi efisiensi karena Bantul kan jauh, enggak mungkin ofisial tim kami undang pas penyerahan hadiah di partai final,” ujar Hari, sapaan akrabnya, Jumat (13/11/2015).

Tersingkirnya Laskar Sultan Agung, julukan Persiba, di babak semifinal terbilang cukup tragis. Sempat unggul atas Diklat Salatiga ketika laga baru berjalan satu menit diprediksi Ugiek Sugiyanto dkk bakal melenggang ke final.

Sayangnya justru tak lama setelah itu gawang semifinalis Piala Kemerdekaan itu bobol sehingga kedudukan menjadi imbang. Meski sempat unggul lagi, namun Diklat Salatiga kembali memaksa hasil imbang. Salatiga bahkan justru menjadi unggul 3-2 jelang babak pertama berakhir.

Pahitnya gol keunggulan untuk Salatiga justru lahir dari proses bunuh diri Valentino, pilar Persiba. Beruntung Persiba masih bisa memperpanjang napas ketika Choiron berhasil membuat kedudukan seri 3-3 dua menit jelang bubar.

Sayang, Diklat Salatiga masih saja beruntung di babak penalti. Dua eksekutor Persiba, Aulia Ardi dan Sarjono gagal menuntaskan tugasnya sehingga timnya gagal melaju ke final.

Pelatih Sajuri Sjahid mengakui tidak melakukan persiapan matang untuk mengantisipasi adu tendangan penalti.

Tidak siapnya pemain untuk menjalani laga drama adu pinalti dianggap menjadi biang kekalahan di laga itu.

“Soal penendang penalti, Saya akui ada beberapa pemain punya catatan buruk untuk urusan penalti,” jelas Sajuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya