SOLOPOS.COM - Suporter Persis Solo berhamburan masuk ke dalam lapangan guna menghindari bentrokan yang terjadi antara suporter dengan aparat keamanan pada laga final Plumbon Cup 2015 di Stadion Mini Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar, Minggu (15/11/2015). (Imam Yuda/JIBI/Solopos)

Plumbon Cup 2015 akhirnya dimenangkan Persis Solo.

Solopos.com, SOLO – Skenario Persis untuk menjadi juara pada turnamen Plumbon Cup 2015 berjalan mulus. Persis tampil sebagai juara setelah mengalahkan Diklat Salatiga All Stars (DAS) dengan skor 2-1 pada laga final di Stadion Mini Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar, Minggu (15/11/2015).

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Ribuan suporter Persis Solo berhambur ke dalam lapangan Stadion Mini Plumbon seusai tim kesayangannya memastikan gelar juara setelah mengalahkan Diklat Salatiga All Stars 2-1, Minggu (15/11/2015). (Imam Yuda/JIBI/Solopos)

Ribuan suporter Persis Solo berhambur ke dalam lapangan Stadion Mini
Plumbon seusai tim kesayangannya memastikan gelar juara setelah
mengalahkan Diklat Salatiga All Stars 2-1, Minggu (15/11/2015). (Imam Yuda/JIBI/Solopos)

Meski hanya berlabel turnamen antarkampung atau tarkam, gelar juara ini disambut gembira oleh para pendukung Persis. Maklum, sejak lama para suporter Laskar Sambernyawa, julukan Persis, sudah sangat merindukan gelar juara dari tim kesayangannya itu.

Kali terakhir Persis mampu meraih juara pertama adalah saat tampil pada Divisi II PSSI musim 1994 lalu. Tak heran setelah peluit tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan wasit Tugimin “Gepeng” asal Karanganyar pun para suporter Persis berhamburan ke lapangan. Mereka menghampiri para pemain Persis untuk memberikan selamat sekaligus berebut jersey para pemain.

Kendati sukses meraih gelar juara, Persis sebenarnya tidak mudah mendapatkannya. Skuat besutan Agung Setyabudi itu harus bekerja keras menaklukan permainan DAS yang diperkuat mayoritas pemain PSIS Semarang, seperti bek Fauzan Fajri, gelandang Ediyanto dan Rizki “Ozil”.

Tertinggal

Bahkan Persis sempat tertimpal lebih dulu dari DAS lewat gol Heru “Eto’o”menit ke-22. Namun, di babak kedua Persis mampu menyamakan kedudukan dan berbalik unggul lewat tandukan Johan Yoga  pada menit ke-41 dan penalti Robi “Batom” Fajar jelang laga babak kedua berakhir.

Para pemain Diklat Salatiga All Stars meninggalkan lapangan setelah mendapat perlakuan kurang sportif dari para suporter Persis pada laga final Plumbon Cup 2015 di Stadion Mini Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar, Minggu (15/11/2015). (Imam Yuda/JIBI/Solopos)

Para pemain Diklat Salatiga All Stars meninggalkan lapangan setelah
mendapat perlakuan kurang sportif dari para suporter Persis pada laga
final Plumbon Cup 2015 di Stadion Mini Plumbon, Tawangmangu,
Karanganyar, Minggu (15/11/2015). (Imam Yuda/JIBI/Solopos)

“Di babak pertama tadi kami banyak menyimpan pemain sehingga lini tengah kalah. Tapi, di babak kedua kami tampil lebih berani dan melakukan rotasi pemain. Alhasil kami bisa membongkar pertahanan mereka,” ujar Agung Setyabudi saat dijumpai Espos seusai laga.

Dalam laga itu, Persis memang sempat kewalahan menghadapi DAS, terutama pada babak pertama. Barisan penyerang Laskar Sempat kesulitan membongkar pertahanan DAS yang digalang oleh eks bek Persiba Bantul, Wahyu Widjiastanto, eks bek Persis Solo, Haryadi “Putul” dan Fauzan Fajri.

Namun, pada babak kedua Persis menambah daya gedornya di lini tengah dengan memasukan Bayu Andra dan Dedi Cahyono Putra. Alhasil, Persis pun mampu membongkar pertahanan DAS.

Tidak tegas

Di sisi lain, Pelatih DAS, Dul Khamid, mengaku kurang puas dengan hasil itu. Terlebih lagi selama laga kepemimpinan wasit Tugimin “Gepeng” dianggap kurang tegas.

“Sebenarnya pertandingan tadi enak ditonton, tapi kepemimpinan wasit kurang tegas. Ada beberapa insiden yang seharusnya bisa ditindak tegas tapi tidak dilakukan. Hal itu memancing emosi penonton hingga mereka masuk ke lapangan dan meneror pemain kami,” ujar Dul Khamid.

Ribuan suporter Persis Solo berhambur ke dalam lapangan Stadion Mini Plumbon seusai tim kesayangannya memastikan gelar juara setelah mengalahkan Diklat Salatiga All Stars 2-1, Minggu (15/11/2015). (Imam Yuda/JIBI/Solopos)

Ribuan suporter Persis Solo berhambur ke dalam lapangan Stadion Mini
Plumbon seusai tim kesayangannya memastikan gelar juara setelah
mengalahkan Diklat Salatiga All Stars 2-1, Minggu (15/11/2015). (Imam Yuda/JIBI/Solopos)

Dalam laga yang disaksikan ribuan penonton itu, jalannya pertandingan memang sempat memanas hingga harus dihentikan beberapa kali. Dihentikannya laga tak terlepas dari protes yang dilakukan para pemain DAS karena mendapat perlakuan tidak sportif dari para suporter.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya