SOLOPOS.COM - Sejumlah pemain Persis sedang berlatih di Stadion Sriwedari beberapa waktu lalu sebelum diliburkan. JIBI/Solopos/dok

Plumbon Cup 2015 telah mencapai babak final. Ditantang Diklat Salatiga All Star, Persis Solo berambisi menjadi juara.

Solopos.com, KARANGANYAR — Meski hanya berlabel turnamen antarkampung (tarkam) atau amatir, Plumbon Cup 2015 menyajikan persaingan tim-tim Divisi Utama (DU) atau profesional. Setidaknya delapan tim DU tampil sehingga gengsi turnamen ini terangkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gengsi ini pulalah yang membuat Persis Solo berambisi meraih gelar juara saat menghadapi Diklat Salatiga All Stars pada partai final Plumbon Cup 2015 di Stadion Mini Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar, Minggu (15/11/2015) besok.

Terlebih, meski hanya berlabel amatir, gelar juara diyakini mampu menjadi pelipur dahaga Persis Solo yang sudah lama tak mengangkat trofi juara. Maklum, selama lebih dari dua dekade terakhir, Persis Solo tak pernah menjadi juara.

Kali terakhir Laskar Sambernyawa mengangkat trofi juara adalah saat menjuarai Divisi II PSSI 1994 silam. Setelah itu, Persis tak pernah lagi tampil sebagai juara baik di level kompetisi maupun turnamen. Jika ada, itu pun hanyalah predikat runner up, yakni saat tampil di Divisi I 2007 dan Piala Polda Jateng 2015, medio Agustus lalu.

“Saya tanya ke anak-anak kemarin, “Apa pernah merasakan gelar juara atas nama Persis?” Jawaban mereka sama, belum pernah. Makanya, kami ingin jadi juara di sini. Kalau pun diawali dari turnamen ini enggak masalah,” terang Pelatih Persis, Agung Setyabudi, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (14/11/2015) lalu.

Menghadapi Diklat Salatiga All Stars, Agung mengaku optimistis. Terlebih lagi, skuatnya mulai menunjukkan grafik positif yang ditunjukkan saat mengalahkan Persipur Purwodadi 2-0 pada laga semifinal, Jumat (13/11). Saat itu, performa Persis terlihat apik. Kerja sama antara pemain lama dan baru juga sudah terlihat padu. Selain itu, permasalahan lini belakang yang keropos juga sudah teratasi.

Kendati demikian, Agung enggan jemawa. Eks kapten Timnas Indonesia di Piala Asia 2004 itu tetap meminta skuatnya untuk mewaspadai Diklat Salatiga All Stars. Terlebih lagi, lawan dalam kondisi lebih bugar karena memiliki masa recovery lebih panjang setelah menjalani laga semifinal sehari lebih cepat daripada Persis, yakni Kamis (12/11/2015).

Di sisi lain, Pelatih Diklat Salatiga All Stars, Dul Khamid, mengaku akan menghadapi Persis So;p tanpa kekuatan penuh. Beberapa pemain pilar yang berstatus pemain Indonesia Super League (ISL), seperti Bayu Pradana (eks Persiba Balikpapan) atau Basri Lohi (eks Borneo FC), tak bisa dimainkan.

“Untuk Bayu dan Basri harus ikut Piala Jenderal Sudirman. Tapi, kami masih ada beberapa pemain yang berpengalaman main di DU, seperti Haryadi “Putul” [eks Persis Solo] dan Fauzan Fajri [bek PSIS Semarang]. Mereka lah yang akan menjadi andalan kami,” terang Pelatih Diklat Salatiga All Stars, Dul Khamid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya