SOLOPOS.COM - Aktivitas pekerja pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kompleks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Jebres, Solo, Selasa (25/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Operator Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTSa Putri Cempo, PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP), mengganti salah satu bagian teknologi pengolahan sampah dari yang semula wet pirolisis menjadi bio-drying.

Keduanya sama-sama mengubah sampah padat perkotaan menjadi biochar, bahan padat kaya karbon yang menjadi bahan bakar pembangkit listrik. Direktur PT SCMPP, Elan Syuherlan, mengatakan perubahan teknologi merupakan dampak dari mesin gasifier yang digunakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mesin prototipe yang kami gunakan [yang sudah bisa menghasilkan listrik] pakai gasifier dari Jerman yang membutuhkan lebih banyak kalori untuk menghasilkan listrik. Sekarang ini tidak perlu kalori tinggi karena pakai bio-drying, lebih cepat, lebih murah, dan lebih mudah, didatangkan dari India,” katanya kepada wartawan, Selasa (25/1/2022).

Baca Juga: Menteri ESDM Puji Teknologi Gasifikasi di PLTSa Putri Cempo Solo

Elan mengatakan proses pengolahan sampah di PLTSa Putri Cempo Solo dimulai dengan memilah sampah dari material yang tak dapat diproses seperti kaca, logam, dan beton. Satu unit mesin bisa menghasilkan 40 ton sampah jadi dari sampah mentah 160 ton.

Sampah yang belum diolah itu masuk mesin tromol yang bisa memilah sampah organik, plastik, dan sebagainya. Tromol memutar sampah, yang nantinya membuang material kecil dan sampah yang tak bisa diolah. “Yang diperlukan hanya yang organik dan plastik saja, kalau masyarakat bisa memilah dari awal akan lebih baik,” jelas Elan.

Baca Juga: PLTSa Putri Cempo Solo, Ubah Sampah Jadi Energi Listrik

4 Mesin Pembangkit

PLTSa Putri Cempo Solo mulai dioperasikan secara bertahap mulai April mendatang. Penggantian teknologi dipastikan tidak akan mempengaruhi jadwal operasional. Pada April nanti, empat mesin pembangkit listrik beroperasi lebih awal sebelum mengoperasikan empat mesin lainnya.

“Targetnya pada April, empat unit mesin jalan menghasilkan 2 MW. Secara bertahap hingga Desember, delapan unit mesin beroperasi seluruhnya menghasilkan 8 MW listrik,” bebernya.

Baca Juga: PLTSa Putri Cempo Solo, Puluhan Kontainer Material Mulai Berdatangan

Terpisah, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan saat ini tengah dilakukan pengalihan aliran anak sungai Kali Kebo oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Aliran tersebut terancam oleh longsoran gunungan sampah TPA Putri Cempo. Proyek tersebut ditargetkan selesai pada Juli 2022. “Proyek ini untuk mendukung operasional PLTSa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya