SOLOPOS.COM - Tim Ekspedisi Energi 2021 Solopos sampai di Waduk Mrica, Banjarnegara, untuk melihat potensi sumber energi pembangkit listrik tenaga air, Sabtu (14/8/2021). (Solopos/Moh Khodiq Duhri)

BANNER EKSPEDISI ENERGI 2021

Solopos.com, BANJARNEGARA — Gerimis tipis menyambut kedatangan tim Ekspedisi Energi 2021 dari Solopos Media Group di Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Panglima Besar Jenderal Soedirman yang berlokasi di Waduk Mrica, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (14/8/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lokasi itu merupakan tujuan terakhir perjalanan tim Ekspedisi Energi yang dimulai sejak Rabu (11/8/2021). Sesampainya di Banjarnegara, tim langsung menuju bendungan terpanjang se-Asia Tenggara dengan panjang 6,5 km itu.

Dari atas bendungan, Waduk Mrica yang memiliki luas genangan 8.258.253 meter persegi menghampar luas. Sementara power house yang berisi tiga mesin turbin terlihat dari atas bendungan.

Baca Juga: Memotret PLTP Dieng, Sumber Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan

Mesin turbin PLTA di Waduk Mrica di Banjarnegara itu terus berputar untuk menghasilkan energi listrik. Mesin turbin itu berputar dengan bantuan tenaga air yang digelontorkan dengan kedalaman 95-100 meter.

PLTA Jenderal Besar Soedirman berdiri sejak 1988. Selama lebih dari 30 tahun, PLTA Mrica menyuplai energi listrik ke wilayah Jawa dan Bali. Selama itu pula, PLTA Mrica memproduksi energi baru terbarukan yang sejalan dengan misi penurunan emisi karbon sesuai Perjanjian Paris 2015 terkait perubahan iklim.

Mesin Buatan Eropa

“Mesin turbin ini buatan Eropa. Walau mesin sudah berusia tua, PLTA Mrica akan terus eksis dalam mendukung kebutuhan energi di Jawa dan Bali, terutama energi untuk mendukung usaha industri. Walau mesin sudah tua, tata kelola harus dengan cara modern,” ungkap General Manager PT Indonesia Power Mrica atau Mrica Power Generation Unit (PGU), Slamet Suhardi, kala berbincang dengan kru Ekspedisi Energi 2021 di lokasi.

Baca Juga: Tim Ekspedisi Energi 2021 Solopos Memasuki Hari Terakhir Penjelajahan, Ini Agendanya

Dalam situasi normal, PLTA di Waduk Mrica, Banjarnegara, bisa memproduksi 1.000 hingga 1.100 Giga Watt Hour (GWh). Produktivitas energi listrik yang dihasilkan PLTA Mrica itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan pembangkit listrik bertenaga uap (PLTU).

Itu sebabnya PLTA Mrica tidak menanggung beban dasar energi listrik. Namun, PLTA Mrica memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh PLTU.

Tidak Akan Pernah Habis

“PLTA masuk kategori energi baru terbarukan yang tidak akan pernah habis. Kami tidak perlu beli air karena sudah melimpah. Jadi, operasional PLTA tidak butuh anggaran besar. Saat dibutuhkan, tinggal kita gelontor saja untuk memutar turbin,” papar Slamet.

Baca Juga: Melihat Dari Dekat Kawasan Industri Terpadu Grand Batang City

Di Jawa Tengah, saat ini ada 30 mesin turbin yang dipakai PLTA Mrica untuk memproduksi energi listrik. Selain di Waduk Mrica, mesin turbin itu tersebar di Kolam Tando Ketenger di kaki Gunung Slamet Banyumas, Waduk Wadas Lintang Kebumen, Telaga Menjer Wonosobo. Kemudian di Rawa Pening Salatiga, Kedung Ombo Grobogan dan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.

“Jateng merupakan lumbung energi terbarukan. Di provinsi lain juga ada, tapi paling besar di Jateng. Bila dimanfaatkan dengan maksimal, energi terbarukan ini bisa dipakai untuk menunjang kebutuhan energi, terutama di dunia industri,” jelas Slamet.

Ekspedisi Energi 2021 Solopos Media Group didukung Adaro Energy, Geo Dipa Energi, ExxonMobil Cepu Limited, SKK Migas. Kemudian Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), Pertamina, Pertamina EP, PLN, PGN, PGN Gagas dan Nasmoco Jawa Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya