SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA–PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN memperkirakan program konversi elpiji 3 kilogram menjadi kompor induksi untuk 15,3 juta pelanggan bakal menghemat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Rp85,65 triliun selama lima tahun setelah implementasi.

“Program konversi kompor induksi ternyata terbukti memberikan penghematan APBN walaupun ini masih dalam skala uji klinis,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan penghitungan PLN, setiap 1 kilogram konversi elpiji 3 kilogram ke kompor induksi dapat memberikan manfaat penghematan bagi masyarakat Rp720 lebih murah dari pengadaan gas melon konvensional.

Sementara penghematan untuk APBN mencapai Rp8.186 setiap kilogramnya.

Dengan demikian, potensi penghematan subsidi dapat menyentuh di angka Rp17,13 triliun setiap tahunnya untuk 15,3 juta pelanggan.

“Jika program konversi elpiji 3 kilogram ke kompor induksi diperluas untuk seluruh pelanggan PLN yang menjadi pengguna elpiji 3 kilogram sebanyak 69,4 juta, maka akan menghemat belanja impor elpiji 3 kilogram senilai Rp44 triliun per tahun,” tuturnya.

Kementerian Keuangan mencatat realisasi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji 3 kilogram naik rata-rata 26,58% setiap tahunnya selama kurun 2017 hingga 2021.

Kenaikan nilai subsidi itu dipengaruhi fluktuasi harga ICP dan nilai tukar rupiah.

Adapun, realisasi subsidi BBM 2021 mencapai Rp16,17 triliun, termasuk di dalamnya kewajiban kurang bayar Rp7,15 triliun. Kendati demikian, masih terdapat kewajiban pembayaran kompensasi BBM Rp93,95 triliun untuk periode 2017 hingga 2021.

Sementara itu, realisasi subsidi elpiji 3 kilogram 2021 mencapai Rp67,62 triliun, termasuk di dalamnya kewajiban kurang bayar Rp3,72 triliun.

Di sisi lain, outlook subsidi BBM dan elpiji 3 kilogram 2022 diperkirakan mencapai Rp149,37 triliun atau 192,61% dari postur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022.

Kemenkeu mencatat lebih dari 90% kenaikkan nilai subsidi itu berasal dari alokasi elpiji 3 kilogram yang disebabkan oleh kesenjangan antara HJE dengan harga keekonomian yang berlanjut melebar didorong harga minyak mentah dunia.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Subsidi Energi Bengkak, PLN: Konversi LPG ke Kompor Induksi Jadi Penyelamat

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya