SOLOPOS.COM - Ilustrasi mati listrik. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SURABAYA -- Gangguan layang-layang yang tersangkut pada kabel jaringan listrik di tahun 2020 sempat memicu pemadaman atau pemutusan layanan listrik di wilayah Jawa Timur (Jatim) sebesar 72,9 MW.

Senior Manager Perencanaan Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali PLN, Andhy Dharma Setiawan, menjelaskan gangguan terhadap layanan penyaluran listrik di Jatim sepanjang tahun ini sebagian besar disebabkan oleh adanya benda lain yang tersangkut pada kabel-kabel jaringan transmisi, utamanya adalah layang-layang dengan kontribusi mencapai 46 gangguan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Sedangkan 30 gangguan listrik disebabkan oleh alam, 13 gangguan dari pekerjaan pihak lain, dan 4 gangguan disebabkan oleh binatang,” jelasnya dalam PLN Jatim Media Gathering secara virtual, Selasa (22/12/2020).

Pelanggan Akui Kepiawaian Surani Wanita Teknisi Bengkel di Sragen Perbaiki Truk

Andhy mengungkapkan pada awal tahun belum terlalu banyak kasus gangguan listrik akibat layang-layang mengingat masih kondisi musim hujan. Namun, lanjut dia, temuan kasus tersangkutnya layang-layang puncaknya terjadi sekitar Juli-Agustus 2020.

“Jadi di bulan itu, hampir setiap hari pasti ada evakuasi layang-layang yang mengganggu jaringan listrik,” kata Andhy.

Berukuran Orang Dewasa

Selain itu, lanjutnya, juga pernah ditemukan layangan ukuran orang dewasa yang tersangkut sehingga menyebabkan terjadinya pemutusan layanan salah satunya di Pulau Madura pada 10 Oktober 2020.

“Karena ada layang-layang di transmisi Ujung Bangkalan, tim kami kemudian berhasil menurunkan layang-layang itu, dan ini menyebabkan pemadaman sampai 72,9 MW dengan konfigurasi sistem, Walau tidak blackout, tapi setiap kabupaten di Madura terutama Pamekasan, Sumenep terpaksa padam akibat gangguan tersebut,” jelasnya.

Lukas Jayadi Tersangka Tunggal, Ini Progres Penyidikan Kasus Penembakan Bos Duniatex

Dia menjelaskan total kegiatan penurunan layang-layang pada Februari 2020 ada 5 kegiatan, Maret 4 kegiatan, April 29 kegiatan, Mei 138 kegiatan, Juni 279 kegiatan, Juli 493 kegiatan, Agustus 494 kegiatan, September 252 kegiatan, Oktober 184 kegiatan, dan November 2020 ada 29 kegiatan.

Lebih lanjut, PLN pun mengimbau agar masyarakat memahami kondisi dan dampak dari menerbangkan layang-layang yang dapat mengganggu layanan listrik bagi masyarakat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Namun begitu, untuk tetap dapat meningkatkan keandalan, PLN sepanjang tahun ini telah melakukan penggantian trafo kritis dan penambahan kapasitas dengan total penambahan sebesar 130 MVA di 13 UPT atau 13 Gardu Induk.

Polisi Buru Aktor Intelektual Penggerak Massa Geruduk Kantor BPR di Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya