SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SEMARANG-PLN (Persero) Distribusi Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan sampai akhir 2012 melakukan 350.000 pemasangan sambungan listrik baru.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Ferdinand Timbul Siahaan, mengatakan kapasitas daya listrik yang tersedia mencukupi kebutuhan masyarakat. “Target kami pada 2012 sebenarnya hanya memasang 260.000 sambungan listrik baru, tapi melihat permintaan masyarakat cukup tinggi optimistis bisa mencapai 350.000 sambungan baru,” katanya kepada wartawan di sela ‘Customer Gathering’ PLN Area Semarang di Hotel Patra, Semarang, Rabu (27/6/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Sedang jumlah daya listrik yang tersedia di jaringan Jawa-Bali sebanyak 26.000 megawatt (MW), dengan kontribusi dari pembangkit wilayah Jateng-DIY sebanyak 6.000 MW.

Dengan bertambahnya sambungan baru ini, lanjut  Ferdinand, secara otomotis meningkatkan jumlah pelanggan PLN di Jateng dan DIY menjadi 8,450 juta dari sebelumnya sebanyak 8,1 juta pelanggan.
Pelanggan PLN masih didominasi rumah tangga yakni mencapai 94%, disusul sektor bisnis 3%, sektor industri 2%, dan sisanya pelanggan sosial dan pemerintahan 1%.

“Pendapatan PLN Jateng dan DIY  saat ini mencapai Rp13 triliun per tahun,” tandasnya didampingi Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan, Supriono.

Dalam kesempatan itu, Ferdinand menyatakan secara bertahap PLN akan meninggalkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional pembangkit tenaga listrik. Untuk operasional pembangkit tenaga listrik ke depan digantikan dengan batu bara, sehingga menghemat anggaran biaya BBM.

Dia menyebutkan pembangkit listrik, Tambak Lorok Semarang sudah beralih menggunakan batu bara
”Penggunaan BBM pada tahun 2011 masih 14%, tahun ini diharapkan bisa turun di bawah 10%,” ujarnya.

Sementara Manager PLN Area Semarang, Moch Harmasto menyatakan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan telah mampu menekan gangguan pemadaman listrik. Menurut dia, pada tiga tahun terakhir jumlah gangguan pemadaman listrik di Semarang dan sekitarnya cenderung menurun.

Pada 2009 sebanyak 1.300 ganguan, 2010 turun menjadi 960 gangguan, 2011 turun lagi menjadi 640 gangguan. ”Sampai Mei 2012 jumlah pemadam litrik sebanyak 138 gangguan. Kami berupaya terus menekan gangguan ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya