SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jogja–PT PLN (Persero) tidak mengenakan rekening minimum kepada para korban bencana alam hingga kehidupannya kembali normal seperti di Merapi, Mentawai dan Wasior.

“Untuk korban Merapi karena kejadiannya Oktober akhir, maka rekening bulan November yang ditagih pada Desember, korban tidak dikenakan rekening minimum. Ini untuk Wasior dan Mentawai juga sampai kehidupan kembali normal,” ujar Manajer Komunikasi Korporat PT PLN (Persero) Bambang Dwiyanto saat ditemui di Jogjakarta, Kamis (11/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rekening minimum dihitung berdasarkan jam nyala dikalikan tarif Biaya Pemakaian (Rp/kWh). Untuk mendapatkan fasilitas pembebasan rekening tersebut, jelas Bambang, para korban bencana akan didata oleh Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) setempat.

“Didata UPJ yang akan mendata pelanggan yang menjadi korban bencana, baik yang rumahnya rusak maupun tidak rusak. Kalau memang korban bencana, tidak diterbitkan (surat tagihan rekening minimum,” ujarnya.

PLN Unit Borobudur kehilangan Rp 7 miliar

Di tempat terpisah, manager Unit Pelayanan dan Jaringan Borobudur, Irwan Handri Rahmadi menyatakan pendapatan di unitnya bisa mencapai Rp 7 miliar per bulan. Namun dengan adanya bencana erupsi Gunung Meletus, terdapat potensi penerimaan yang tidak dapat diperoleh sekitar Rp 220 juta per hari.

“Pendapatan kita itu sebulan Rp 7 miliar dibagi 30 hari jadi sekitar Rp 220 juta sehari. Kalau dikali satu pekan, sudah sekitar Rp 1,7 miliar untuk kwh yang hilang dalam sepekan, dan itu juga baru dari 1 unit saja,” ujarnya ketika ditemui di kantornya, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (10/11).

Kekurangan pendapatan tersebut terjadi disebabkan adanya beberapa jaringan listrik yang tidak berfungsi dan tidak digunakan para pelanggan karena ditinggal mengungsi.

“Kalau yang di zona merah, memang jaringannya rusak dan sudah tidak ada lagi pelanggan yang menggunakan. Karena 1/4 dari jumlah pelanggan memang tidak menggunakan, mereka masuk ring 15 km itu” jelasnya.

Pendapatan PT PLN tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp 85 triliun dengan biaya operasional sekitar Rp 145 triliun. Untuk menutupi biaya operasional tersebut, PT PLN menggantungkan pada subsidi pemerintah yang tahun ini mencapai Rp 55,1 triliun dan tambahan dari kenaikan Tarif Dasar Listrik sejak Juli 2010.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya