SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Pelayanan Jaringan Surakarta gencar melakukan penagihan tunggakan pembayaran rekening listrik kepada para pelanggannya. Hal tersebut dilakukan karena dua bulan menjelang akhir tahun 2014 ini, tunggakan pelanggan PLN di Soloraya hingga Senin (3/11/2014) masih Rp5,6 miliar.

Pejabat Humas PLN Area Surakarta, Soeharmanto, menyampaikan tunggakan tersebut berasal dari 49.480 dari total 1,16 juta pelanggan di Soloraya. Menurut dia, sebanyak 95% atau sekitar 47.006 pelanggan yang menunggak membayar rekening listrik itu berasal dari kalangan rumah tangga, terutama perumahan yang tidak dihuni.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Diakuinya tunggakan tersebut masih tinggi. Oleh karena itu, mulai November 2014 ini, pihaknya menerjunkan pegawai PLN dan mitra kerja untuk memaksimalkan penagihan. Hal itu dilakukan untuk menjangkau seluruh pelanggan mengingat jumlahnya yang sangat banyak.

“Tunggakan ini masih tinggi, jadi kami maksimalkan supaya bisa ditekan hingga kurang dari Rp1 miliar pada akhir tahun, sesuai dengan target,” ungkap Harmanto saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (4/11/2014).

Menurut dia kerja sama dengan pengembang perumahan belum bisa dilakukan karena biasanya pengembang sudah tidak mengurusi rumah apabila sudah dijual. Oleh karena itu, langkah yang akan dilakukan adalah melakukan penagihan dan pemutusan. Sosialisasi ke daerah yang banyak tunggakan serta memberi penjelasan mengenai pentingnya pembayaran rekening listrik.

Dia juga menjelaskan hingga September 2014, pihaknya sudah memeriksa 1.311 pelanggan dalam program Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL). Dari penertiban tersebut PLN Area Surakarta mampu menyelamatkan 626.462 kwh atau senilai Rp725 juta dengan jumlah pelanggan bermasalah sebanyak 266 kasus.

Selain itu, pihaknya juga terus mengintensifkan Program Kamis Bersih (Prokasih) untuk menghadapi musim penghujan. Pihaknya memprediksi pada akhir tahun ini akan ada beberapa gangguan yang dominan, yakni karena pohon, petir, sambungan, dan beban trafo. Dia menuturkan hingga Senin, tercatat ada 12 trafo yang rusak sehingga tegangan listrik di beberapa wilayah ada yang mengalami penurunan.

Harmanto menjelaskan kerusakan trafo disebabkan kualitas trafo yang menurun, loss contact, petir dan gangguan alam. Selain itu, beban trafo di beberapa gardu induk (GI) juga sudah overload, seperti halnya yang terjadi di GI Solo Baru yang kurang 30 mw dan GI Palur yang kurang 90 mw.

 

Data Angka Tunggakan Pelanggan PLN APJ Surakarta

Tunggakan di APJ masih Rp5,6 miliar.
49.480 Pelanggan belum membayar.
Jumlah total 1,16 juta pelanggan di Soloraya.
95% Penunggak atau 47.006 pelanggan adalah rumah tangga.
PLN targetkan tunggakan ditekan hingga Rp1 M.
Hingga September 1.311 terjaring P2TL
PLN menyelamatkan 626.462 kwh/Rp725 juta.
Jumlah pelanggan bermasalah 266 kasus.

Sumber: PLN APJ Surakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya