SOLOPOS.COM - PKU Muhammadiyah menjadi salah satu proyek percontohan implementasi Kerja Sama Selatan-Selatan (South-South Cooperation - SSC). Tampak Sejumlah delegasi dari Komisi Kependudukan Pilipina berkunjung ke RS Muhammadiyah, Kamis (12/12/2013). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Harianjogja.com, JOGJA-PKU Muhammadiyah menjadi salah satu rumah sakit percontohan dari implementasi South South Cooperation (SSC), antara Pemerintah Indonesia dan Filipina. Kerja Sama Selatan-Selatan tersebut disepakati sejak 2012 lalu.

Kepala Pusat Pelatihan Kerja Sama Internasional Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Novrijal mengatakan, tujuan utama terjalinnya SSC adalah untuk memperkuat kapasitas masing-masing negara. Baik Indonesia maupun Filipina, lanjutnya, berbagi dan menerapkan praktik-praktik yang baik dalam keluarga berencana, kesehatan ibu, neonatal maupun pendidikan anak.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Selain itu, lanjutnya, kerja sama kedua Negara juga terkait dengan kesehatan reproduksi remaja, gender dan budaya, serta advokasi strategis untuk RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender. “Baik Indonesia maupun Filipina memiliki kesamaan budaya. Ini yang menjadi salah satu alasan kerja sama selatan-selatan ini terwujud,” ujarnya di sela-sela menerima delegasi Komisi Kependudukan Filipina di RS PKU Muhammadiyah, Kamis (12/12/2013).

Direktur Eksekutif Komisi Kependudukan Filipina Juan Antonio Peres menambahkan, Selain Komisi Kependudukan Filipina, turut serta delegasi dari PopCom. PopCom merupakan lembaga yang bertugas sebagai pusat koordinasi dan pembuatan kebijakan pemerintah Filipina di bidang kependudukan. PopCom bermitra dengan para pengambil keputusan, pelaksana program, tokoh masyarakat, dan masyarakat sipil. “Banyak program yang dilaksanakan dari kerja sama ini,” ujarnya.

Misalnya, baik BKKBN maupun PopCom saling menerima peserta magang pemaduan program KB yang mendalam. Selain itu, Ulama Indonesia dan tokoh Muslim Filipina melaksanakan pertukaran kunjungan. Kunjungan-kunjungan tersebut, katanya, diisi dengan pelbagai diskusi meliputi perspektif tentang gender, KB, dan Kesehatan Reproduksi.

“Bagaimana pelaksanaan jaminan persalinan universal (Jampersal) yang dilaksanakan di Indonesia, itu juga kami pelajari. Termasuk perencanaan KB. Kami optimistis kerja sama ini berdampak positif bagi kedua belah pihak,” tukasnya.

Staf Humas PKU Muhammadiyah Jogja Eka Budy Santoso mengatakan, ini bukan pertama kali RS PKU Muhammadiyah menjalin kerja sama internasional. Sebelumnya, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Taiwan dengan mengirim perawat dan dokter.  Termasuk mengirim relawan ke Jalur Gaza, Palestina.

“Sebagai RS Pendidikan, peralatan medis kami komplit. Bahkan untuk kepemilikan mesin hemodialisis (cuci darah) kami terbesar kedua setelah RS Sardjito,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya