SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mempercepat penyaluran program Padat Karya Tunai (PKT) atau cash for work sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.

Hal ini guna mengurangi angka pengangguran di tengah ketidakpastian perekonomian pada masa pandemi Covid-19. Total anggaran program PKT dialokasikan senilai Rp11,49 triliun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat. Hal itu khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.

Kasus Konfirmasi Positif Corona Solo Disebut Punya Ekor Panjang, Begini Penjelasannya

Ekspedisi Mudik 2024

Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, program padat karya Kementerian PUPR ini juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa dan pelosok.

"Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical dan social distancing untuk pencegahan penyebaran COVID-19,” ujar Menteri Basuki di Jakarta melalui rilis yang diterima Solopos.com, Kamis (20/8/2020).

Basuki menjelaskan anggaran program padat karya utamanya digunakan untuk Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI).

Pemeliharaan Rutin

Juga untuk Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan, Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

Dari Whatsapp Group, Dalang Ricuh Mertodranan Solo Akhirnya Terungkap!

Selain itu, program padat karya Kementerian PUPR juga diarahkan untuk membuat Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R).

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), Pembangunan Baru dan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya juga tak jadi sasaran program ini.

Selanjutnya untuk mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional, Kementerian PUPR juga memperluas cakupan program PKT. Perluasan cakupan program PKT tersebut diperuntukkan pekerjaan revitalisasi saluran drainase jalan nasional. Juga pengadaan material tambalan cepat mantap (CPHMA) dengan total anggaran Rp 1,2 triliun.

Dari Jembatan Bacem Hingga Setan Merah, Ini 7 Mitos Seputar Sungai Bengawan Solo

Untuk revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 Km di 34 provinsi akan dilaksanakan dengan skema program padat karya tunai dialokasikan Rp 1 triliun di Kementerian PUPR.

Alokasi anggaran tersebut dibagi untuk revitalisasi saluran drainase jalan nasional di Wilayah Barat meliputi Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan senilai Rp587 miliar.

Kemudian Rp413 miliar untuk di Wilayah Timur meliputi Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua. Pelaksanaan lapangan telah dimulai Kamis (20/8/2020), misalnya di Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Vlogger Cilik Boyolali Bunga Salsabila Akhirnya Bisa Ketemu Gubernur Ganjar, Dapat Hadiah Laptop Pula!

Perubahan Skema

Perluasan cakupan program padat karya tunai Kementerian PUPR juga dilaksanakan untuk pengadaan material tambalan cepat mantap (CPHMA) sebanyak 100.000 ton. Anggarannya Rp200 miliar di 34 provinsi.

Dari alokasi tersebut, Rp120 miliar untuk wilayah barat meliputi Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan. Sedangkan Rp80 miliar untuk di wilayah timur meliputi Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua.

“Untuk memperluas kesempatan kerja, kami melakukan perubahan skema pada program atau kegiatan infrastruktur yang semula bersifat kontraktual,” ujar Basuki.

Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 Solo Tambah 6 Orang, 4 Di Antaranya Bergejala

Basuki menambahkan pola padat karya Kementerian PUPR dengan alokasi anggaran Rp654,4 miliar dan target penerima manfaat sebanyak 80.888 orang. Hingga saat ini progresnya sudah sebesar 40,54% atau senilai Rp265,3 miliar dengan penyerapan tenaga kerja 26.862 orang atau 33,20%.

Dari pagu Kementerian PUPR tahun anggaran 2020 senilai Rp83,97 triliun, Program PKT dialokasikan senilai Rp11,49 triliun. Progres penyerapan hingga 18 Agustus 2020 sudah 60,19% atau senilai Rp6,83 triliun. Sedangkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 493.943 orang atau sebesar 80,38% dari rencana 614.480 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya