SOLOPOS.COM - Ketua DPD PKS Solo, Daryono, berfoto bersama sejumlah perwakilan organisasi masyarakat yang mendukung Anies Baswedan sebagai capres dalam Pemilu 2024, Kamis (29/9/2022) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Solo menolak opsi bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Mereka mengusulkan agar DPP PKS mengambil posisi oposisi lima tahun ke depan. “Wah kalau PKS gabung ke koalisi pemerintahan, kami susah dong di daerah,” ungkap Ketua DPD PKS Solo, Daryono, Kamis (2/5/2024) pagi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dia menjelaskan banyak kader dan simpatisan PKS Solo yang lebih memilih menjadi oposisi, ketimbang bergabung koalisi pemerintahan. Dia meyakini kondisi yang sama terjadi di daerah-daerah lain, dan secara nasional.

“Jadi kami menolak opsi bergabung koalisi pemerintah,” tegas dia. Daryono meyakini dengan konsisten menjadi oposisi pemerintah, PKS bakal semakin besar. Dia mencontohkan perkembangan PKS Solo di Pemilu 2019 dan 2024.

Terjadi pertambahan suara secara signifikan untuk PKS saat itu. “Pemilu 2020 suara kami naik signifikan. Pada Pemilu 2024 pun suara PKS Solo kembali meningkat. Perolehan kursi DPRD Solo PKS naik dari lima menjadi tujuh,” terang dia.

Daryono meyakini banyak simpatisan dan kader PKS yang akan kecewa bila DPP memutuskan bergabung dengan koalisi pemerintah. Lebih parah lagi mereka berpotensi meninggalkan PKS, berganti ke parpol lainnya.

“Dengan pertimbangan kebesaran partai dan sesuai aspirasi teman-teman, kami ingin PKS tetap berada di jalur oposisi,” tandas dia.

Terpisah, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tersenyum, saat ditanya peluang bergabungnya PKS. Dia seolah sudah tahu apakah PKS akan bergabung koalisi pemerintahan atau tidak. Namun dia tak mau memberikan pernyataan.

“Itu nanti yang menjawab Pak Presiden terpilih saja,” tutur Gibran, Selasa (30/4/2024) siang.

Isu akan bergabungnya PKS di koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran belakangan santer beredar. Isu tersebut banyak disorot karena PKS berada di koalisi yang berbeda pada Pilpres 2024. Saat itu PKS mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya