PKS Sebut Rhoma Irama Belum Memenuhi Kriteria Capres

Rhoma Irama

SUKOHARJO–Meski mengapresiasi rencana Rhoma Irama yang akan maju sebagai  calon presiden pada Pemilu 2014, PKS menilai sang Raja Dangdut itu belum memenuhi kriteria.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Hidayat Nurwahid, Rhoma belum memenuhi kriteria capres dari PKS.

Hal itu dikatakan Hidayat, mantan Ketua MPR juga kandidat Pilkada DKI 2012 yang kalah pada putaran pertama itu, di sela acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Kamis (15/11/2012).

Sementara itu, anggota FPKS DPRD Sukoharjo  Muhammad Samrodin mengatakan, pencapresan PKS menjadi kewenangan Dewan Syura DPP PKS. “Figur bisa dari internal maupun eksternal partai.”

Sebelumnya diberitakan bahwa riak-riak Rhoma Irama bakal maju sebagai capres pada pemilu 2014 berawal dari sebuah pengajian di Jakarta, Minggu (11/11).

Saat itu, sejumlah ulama dan habib mendorong Sang Raja Dangdut untuk maju di pilpres 2014.

Bang Haji tak menyia-nyiakan dukungan itu. Kepada majlis taklim yang ada saat itu, Rhoma Irama menyatakan serius untuk nyapres. Asalkan, katanya, ada parpol yang mau jadi kendaraan politiknya.

Ternyata, parpol yang mungkin mendukung Bang Haji tak jauh-jauh dari mantan ‘kediaman’ Rhoma terdahulu yaitu PPP.

PPP sendiri tak menampik Rhoma Irama masuk bursa calon presiden partai berlambang Kabah itu.

Arwani Thomafi, salah satu petinggi PPP, mengemukakan Rhoma Irama punya akar pendukung yang cukup kuat di PPP.

Menurut dia, pendukung akan merasa senang jika Rhoma ikut diwacanakan dalam Pemilihan Presiden 2014

Meski demikian, PPP tidak terburu-buru untuk memutuskan Rhoma sebagai capres. PPP baru akan memutuskan setelah pemilu legislatif.

“Soal elektabilitas, kami butuh waktu untuk menguji itu,” kata Arwani.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang sempat berkonflik dengan Rhoma Irama memberi komentar positif soal rencana Rhoma tersebut.

“Bagus dong kalau memang beliau [Rhoma Irama] mau maju jadi capres. Saya akan mendukung beliau untuk menjadi RI-1,” tegas Jokowi di Jakarta, Senin (12/11)