SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta– PKS telah menyatakan diri terbuka untuk semua golongan. Hal ini dinilai berimbas positif pada pemilu 2014 dalam meraih dukungan suara. Bahkan bukan tidak mungkin PKS lebih menggigit.

“Dengan strategi itu, PKS bisa tumbuh cepat menjadi partai besar. Tanpa strategi inklusif, bagaimana bisa di atas 10 persen suara di masa mendatang,” ujar pengamat politik Indonesia Greg Fealy dari Australian National University di acara Munas PKS, Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diakui dia, dengan menjadi inkusif, penolakan pasti ada. Yaitu dari kader PKS sendiri, karena menganggap partai ini paling saleh, taat pada doktrin Islam. Susah, lanjut dia, bagi banyak kader untuk menerima orang nonmuslim, karena ada isu syahadat.

PKS, menurut Greg belajar, perlu dari Partai PAS di Malaysia. Dimana membiarkan orang nonmuslim masuk partai dan menanggung segala konskuensinya. Memang, dengan PKS yang sudah berupaya terbuka dengan kongres di Bali tetapi ternyata mendapatkan suara yang kecil. Meskipun, ada beberapa persoalan seperti sosok SBY yang kuat.

Greg memandang, sebenarnya PKS mempunyai problem internal. Yakni PKS tidak istimewa pada 2009 jika dibandingkan dengan 2004 yang terkenal sebagai partai bersih, bantuan darurat. Aspek tersebut banyak ditiru, karena berbicara dengan kebersihan politik dan kepedulian sosial.

Ketidakistimewaan ini, kata dia ketika diangkatnya isu Soeharto sebagai pahlawan dan mengundang Mbak Tutut. “Saya kira mereka keterlaluan dengan merangkul orang proGolkar yang rindu Orde Baru, mereka meninggalkan banyak orang yang memiliki orientasi reformis,” tuturnya.

PKS, Greg menambahkan, harus menunjukkan inklusifitanya tersebut. Bukan hanya menjadi wacana elite semata. Sebab jika tidak, akan mengherankan kalau banyak orang di tingkat bawah, memiliki resistensi dengan menganggap dapat membahayakan identitas PKS.

inilah/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya