SOLOPOS.COM - Presiden PKS, Ahmad Saikhu (keenam dari kanan) menunjukkan benih sayuran dalam acara Peluncuran Sekolah Tani Ternak dan Nelayan (TTN) di Dusun Tagung, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karangahyar, Selasa (28/12/2021). (Solopos.com/ Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendirikan Sekolah Tani Ternak dan Nelayan (TTN) yang diklaim pertama di Indonesia, di Dusun Tagung, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Partai Islam tersebut bertekad mencetak ribuan TTN muda untuk memajukan perekonomian nasional.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Presiden PKS, Ahmad Saikhu dalam peluncuran Sekolah TTN, Selasa (28/12/2021), mengatakan sekolah tersebut didirikan sebagai awal memberdayakan TTN.

“Ini adalah awal untuk memberdayakan petani, peternak, dan nelayan. Tujuannya mengembalikan anak muda menjadi petani, peternak, dan nelayan dengan mengedukasi mereka agar tertarik kembali bertani, beternak dan menjadi nelayan dengan lebih baik lagi. Sekolah ini juga untuk mencegah loss generation. Mudah-mudahan ini akan mampu menyejahterakan kehidupan,” ujarnya dalam acara yang yang dihadiri pimpinan DPW PKS Jawa Tengah, DPD PKS Karanganyar, Bupati Karanganyar Juliyatmono dan lainnya.

Saikhu mengungkapkan, dipilihnya Karanganyar sebagai proyek pilot Sekolah TTN tersebut karena Bumi Intanpari ini paling siap.

“Mengapa pilih Karanganyar, karena yang paling siap pesertanya dan sarana-prasarananya,” imbuhnya.

Baca Juga: Kehadiran Narji Cagur Dianggap akan Menggembosi Suara PKS 

Sementara itu, Ketua Bidang Tani Nelayan (BTN) DPP PKS, Riyono menambahkan sekolah gratis dan terbuka untuk umum tersebut akan dijalankan dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) atau tatap muka. Materinya pun beragam seputar TTN.

“Sekolahnya online dan offline. Kita akan adakan dua pekan sekali yang offline. Materinya ada budidaya kompos, budidaya udang, domba, dan lain sebagainya,” kata dia.

Produk yang dikembangkan adalah produk yang baik dan dapat bersaing di pasar internasional, tidak sekadar konsumsi.

Gurunya, lanjut dia, adalah praktisi-praktisi yang sudah berpengalaman, termasuk Riyono sendiri. Sehingga diharapkan bisa memberikan gambaran yang nyata tentang TTN.

“Gurunya salah satunya saya. Saya sudah praktik langsung. Nanti juga akan ada praktisi-praktisi muda berprestasi dan akademisi yang kami datangkan. Pada 2022 akan ada program peta nelayan tradisional, Jadi nelayan bukan mencari ikan, tapi menangkap ikan,” imbuh Riyono yang selama 2020 telah mengumpulkan 10.411 kartu tanda anggota (KTA) dari segmen TTN se-Indonesia, termasuk Jawa Tengah.

Lebih lanjut ia menilai Karanganyar memiliki potensi pertanian dan peternakan yang luar biasa, sehingga sekolah ini didorong agar didirikan sampai ke tingkat DPC PKS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya