SOLOPOS.COM - PKL masih bertahan dengan menggelar lapak di jalan yang melingkari lapangan sepak bola di kompleks Stasion Manahan sisi utara, Minggu (29/5/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

PKL Solo, Wali Kota belum memutuskan nasib para PKL sunday market Manahan.

Solopos.com, SOLO–Nasib ribuan pedagang kaki lima (PKL) pasar tiban Sunday Market Manahan, Solo belum jelas. Kelangsungan penyelenggaraan Sunday Market digantung Pemkot, sekalipun rangkaian kegiatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) direncanakan berakhir pada 13 Agustus.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Belum diputuskan nasib Sunday Market setelah Harteknas,” kata Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo ketika dijumpai Espos di Benteng Vastenburg, Minggu (7/8/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Rudy, sapaan akrabnya beralasan masih harus berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Pengelolaan Pasar (DPP). Namun Pemkot bersikeras mengembalikan Stadion Manahan ke fungsi aslinya, sebagai kawasan olahraga. Rudy mengatakan penutupan pasar tiban setiap Minggu pagi sudah dilakukan Pemkot sejak Minggu (17/7/2016). Hingga kini Pemkot baru memutuskan untuk meliburkan aktivitas ribuan Pedagang Kaki Lima (PKL) Sunday Market hingga Minggu (14/8/2016).

“Sementara biar dikosongkan dulu. Penyelenggaraan Harteknas butuh pembenahan-pembenahan di Stadion Manahan.”

Rudy mengatakan penghentian sementara pasar tiban dimanfaatkan Pemkot untuk mencari alternatif lokasi berjualan bagi PKL. Selama ini, Rudy menambahkan beberapa alternatif lokasi belum ada yang sesuai. Setidaknya ada lima alternatif lokasi dibidik Pemkot untuk menampung PKL Sunday Market. Kelima lokasi itu di antaranya kawasan Car Free Day (CFD) Jl. Ir. Juanda, Bumi Perkemahan Jurug, lapangan Mojosongo, Pedaringan, dan lapangan Pura Mangkunegaran.

“Belum ada yang cocok. Kalau menemukan lokasi yang cocok, nanti langsung dipindah,” katanya.

Sementara ini, Rudy mengatakan DPP masih mendata lebih dulu terhadap pedagang Sunday Market. Rudy mengklaim sejauh ini keputusan Pemkot meliburkan Sunday Market telah menuai respon positif dari masyarakat. Maka itu, Rudy berkukuh tetap merelokasi pedagang ke lokasi lain. “Kami hanya ingin mengembalikan fungsi Stadion  Manahan untuk sarana berolahraga,” katanya.

Kepala DPP Subagiyo mempersilakan PKL Sunday Market menggelar dagangan di lokasi lain. Asalkan PKL tidak menggelar dagangan di kawasan bebas PKL di Kota Bengawan. Subagiyo mengatakan mayoritas PKL Sunday Market merupakan warga luar Kota Solo. Mereka berasal dari berbagai daerah tak hanya di wilayah Soloraya, melainkan Jepara, Kudus, bahkan sejumlah daerah di Jawa Barat. Para pedagang bukan merupakan pedagang kecil, melainkan pedagang bermobil dengan modal jutaan rupiah.

“Kami belum memutuskan nasib Sunday Market seusai Harteknas. Kami belum menerima instruksi apapun dari Wali Kota. Yang jelas, keputusan Pemkot baru sebatas meliburkan Sunday Market, tanpa menyediakan lokasi berjualan sementara selama penutupan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya