SOLOPOS.COM - Wisatawan berfoto bersama di Pura Mangkunegaran, Solo, Rabu (22/7/2015). (/JIBI/Solopos/Dok.)

 

PKL Solo yang menempati Manahan atau PKL Sunday Market diwacanakan akan direlokasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Solopos.com, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menunjuk Pura Mangkunegaran sebagai salah satu alternatif lokasi untuk relokasi pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market Manahan. Terkait hal itu, Yayasan Mangkunegara Surakarta menolak jika PKL dipindahkan ke kawasan Mangkunegaran.

Penolakan itu diungkapkan oleh Ketua Yayasan Mangkunegara Surakarta, Supriyanto Waluyo, saat ditemui wartawan di Mangkunegaran, Sabtu (28/5/2016).

“Kami tidak setuju. Tidak ada untungnya untuk Mangkunegaran, tetapi malah membuat masalah,” ujarnya.

Ia juga menyebut hari Minggu biasanya banyak pengunjung sehingga lapangan Pura Mangkunegaran dimanfaatkan untuk parkir kendaraan dan bus besar. Menurutnya jika PKL Sunday Market Manahan dipindah ke lapangan itu, bisa mematikan pendapatan dari segi wisata.

“Pendapatan kami satu-satunya hanya dari tiket masuk keraton. Kalau PKL Sunday Market Manahan dipindah di lapangan Pura Mangkunegaran dan turis tidak mau datang karena terlalu ramai, kami bisa kehilangan pendapatan. Kalau mengandalkan subsidi dari pemerintah, dananya tidak cukup untuk pemeliharaan,” tutur Supriyanto.

Ia juga menambahkan jika Mangkunegara IX tidak mudah memberikan izin terutama untuk kegiatan komersial.

“Untuk acara insidental yang komersial saja ditolak oleh Gusti [Mangkunegara IX], apalagi yang rutin setiap Minggu. Beliau sangat selektif terhadap acara yang akan diadakan di kawasan Mangkunegaran. Banyak proposal kegiatan yang ditolak karena tujuannya mencari untung,” imbuhnya.

Seorang Abdi Dalem yang bertugas di bidang Pariwisata di Pura Mangkunegaran, Joko Pramudyo, juga mengungkapkan hal serupa. Pada Minggu, jumlah pengunjung bisa mencapai seratusan orang.

“Apabila PKL Sunday Market Manahan dipindah ke lapangan Pura Mangkunegaran, maka suasananya terlalu ramai sehingga membuat para wisatawan kurang nyaman. Belum lagi sampah yang ditinggalkan para PKL dan pengunjung,” katanya, Sabtu.

Lebih baik, lanjut dia, PKL Manahan tidak dipindah, tetapi ditata agar lebih rapi. “Sebenarnya, Sunday Market Manahan adalah daya tarik untuk masyarakat Solo dan sekitarnya. Tinggal bagaimana Pemkot menatanya sehingga rapi dan tidak mengganggu lalu lintas,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya