SOLOPOS.COM - PKL di Jl. Gatot Subroto, Parman, 63, mengolah makanan di lapaknya, Rabu (8/6/2016). PKL di Jl. Gatot Subroto ogah direlokasi ke pasar karena takut kehilangan pelanggan. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

PKL Solo, DPU akan memapras bangunan di Jl. Gatot Subroto (Gatsu) yang menjorok ke trotoar.

Solopos.com, SOLO–Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo terpaksa akan memapras bangunan di Jl. Gatot Subroto (Gatsu) yang menjorok ke bagian trotoar seiring dengan pelaksanaan proyek penataan kawasan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Cipta Karya DPU Solo, Taufan Basuki, mengatakan DPU menemukan ada beberapa bangunan di Jl. Gatot Subroto yang menjorok ke trotoar. Menurut dia, bangunan-bangunan tersebut harus disesuaikan dengan rencana proyek penataan kawasan strategis Jl. Gatot Subroto. DPU menghendaki bentuk trotoar nantinya lurus, tidak belak-belok karena menyesuaikan dengan kondisi bangunan.

“Ada beberapa bangunan yang disesuaikan dari gambar rencana penataan kawasan Jl. Gatot Subroto. Jadi nanti trotoar lurus, tidak ada bagian yang belak-belok. Kami harap para pemilik toko bisa ikut merapikan,” kata Taufan saat memberikan sosialisasi kepada puluhan pengusaha dan PKL di Jl. Gatot Subroto dan Jl. Dr. Rajiman di Kantor DPP Solo, Kamis (16/6).

Taufan menjelaskan tujuan dari proyek penataan kawasan Jl. Gatot Subroto dan sebagian Jl. Dr. Rajiman untuk menyediakan fasilitas bagi pejalan kaki dan menuntaskan masalah drainase. Dia membeberkan fasilitas bagi pejalan kaki di Jl. Gatot Subroto sisi timur akan dilebarkan sampai 1 meter (m). Sedangkan fasilitas pejalan kaki di Jl. Gatot Subroto sisi barat akan dibangun selebar 1,5-2 m.

“Kami berharap pekerjaan ini bisa menuntaskan masalah drainase dan tersedianya fasilitas bagi pejalan kaki. Fasilitas bagi pejalan kaki sudah kami desain juga untuk ramah difabel, khususnya kaum tuna netra. Sedangkan untuk Jl. Dr. Radjiman, penataan menyasar sisi utara dulu, termasuk drainase,” ujar Taufan.

Taufan menyampaikan tidak banyak komponen yang bakal dibangun di kawasan Jl. Gatot Subroto maupun di sebagian Jl. Dr. Rajiman. Berdasarkan hasil rapat perencanaan, dia mengungkapkan rencana pembangunan gazebo di kawasan tersebut akan dibatalkan. Taufan menerangkan secara garis besar penataan kawasan menyasar pada komponen jalan.

“Nanti kabel-kabel listrik di kawasan tersebut juga akan kami olah. Kami sudah berkoordinasi dengan PLN. Kabel listrik tidak lagi seperti sekarang. Kebel listrik nanti kami masukan ke dalam tanah. Jadi kawasan tersebut akan terlihat rapi,” jelas Taufan.

Taufan mengatakan DPU menargetkan proyek penataan kawasan Jl. Gatot Subroto dan sebagian Jl. Dr. Radjiman selesai pada pertengahan Desember 2016. Dia meminta maaf kepada pengusaha atau pemilik usaha di kawasan tersebut apabila terganggu saat pelaksanaan proyek penataan. Taufan meyakinkan setelah proyek penataan rampung, pendapatan pengusaha di kawasan itu bisa terdongkrak.

“Kami akan menggelar sosialisasi kepada pengusaha di sana apabila sudah ada pemenang lelang proyek penataan. Lelang sudah mulai pelaksanaannya. Kami jadwalkan, penataan kawasan dimulai pada 11 Juli mendatang,” jelas Taufan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, menyampaikan ada lima tempat relokasi yang bisa digunakan PKL di Jl. Gatot Subroto dan Jl. Dr. Rajiman. Kelima tempat tersebut, antara lain area Sriwedari bersama PKL Gerobak Kuning, Pasar Penumping, Pasar Kliwon, Pasar Kadipolo, dan Pasar Kebangan. Dia mempersilakan PKL memilih tempat relokasi sesuai keinginan masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya