SOLOPOS.COM - PKL Sunday Market mengantre untuk bisa mendapatkan kupon lapak saat agenda pembagian lapak lanjutan di Gelanggang Pemuda Bung Karno, Selasa (13/9/2016) pagi. Sebanyak 160 PKL belum bisa mendapatkan kupon karena kuota lapak Sunday Market yang berjumlah 1.600 telah habis atau penuh. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Sejumlah PKL Solo yang biasa berjualan di Manahan atau Sunday Market mengikuti pembagian lapak lanjutan.

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 160 pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market terpaksa pulang dengan tangan hampa saat menghadiri agenda pembagian lapak lanjutan di Gelanggang Pemuda Bung Karno, kompleks Stadion Manahan, Selasa (13/9/2016) mulai pukul 10.00 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Saat mengantre, nama mereka tidak dipanggil petugas untuk menerima kupon berisi keterangan nomor lapak berjualan di kompleks Stadion Manahan. Karena belum mengantongi kupon, ratusan PKL tersebut secara resmi belum diperbolehkan berjualan di kompleks Stadion Manahan setiap Minggu. Kepemilikan kupon menjadi syarat mutlak bagi PKL untuk bisa berjualan di Manahan.

Kabid Pengelolaan PKL Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Herymul, menjelaskan alasan ratusan PKL tersebut belum bisa menerima kupon karena kuota lapak yang disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di Manahan telah habis. DPP bersama UPTD Sarana dan Parsarana Olahraga pada agenda pembagian lapak lanjutan kali ini hanya bisa memberikan 135 kupon kepada PKL.

Menurut Herymul, jumlah kupon tersebut mengacu pada kondisi lapak yang ditemukan kosong atau tidak digunakan PKL selama dua pekan kegiatan Sunday Market, yakni pada Minggu (4/9/2016) dan Minggu (11/9/2016). Sesuai kesepakatan awal, lapak yang kosong akan diberikan kepada para PKL yang telah mendaftar diri saat agenda pendaftaran lanjutan di Gelanggangg Pemuda Bung Karno, Rabu (31/8).

“Jumlah lapak yang kosong ternyata tidak sebanding dengan jumlah PKL yang mendaftarkan diri pada dua pekan lalu. Berdasarkan data, ada 295 PKL yang mendaftarkan. Sementara jumlah lapak yang kosong hanya tersedia 135 tempat. Artinya, masih ada 160 PKL yang belum bisa diberikan kupon,” kata Herymul saat ditemui Espos di sela-sela memimpin proses pembagian kupon, Selasa.

Herymul mengatakan Pemkot akan tetap berupaya mengakomodasi kepentingan semua PKL. Dia meminta para PKL yang belum mendapat jatah kupon lapak untuk hadir kembali di Gelanggang Pemuda Bung Karno dua pekan lagi, Selasa (27/9/2016) pukul 10.00 WIB. UPTD Sarana dan Prasarana Olahraga bersama DPP akan mengumumkan hasil pemetaan ulang lapak di Sunday Market.

“Kami panggil lagi PKL yang belum menerima kupon untuk datang ke Manahan pada tanggal 27 mendatang. Kami umumkan hasil pemetaan lapak. Kami akan melihat lagi lapak yang kosong. Apabila ditemukan lapak kosong selama dua pekan ke depan, akan kami berikan ke PKL lain,” jelas Herymul. Disinggung soal opsi penambahan kuota lapak, Herymul enggan memastikan sekarang. Pemkot akan mencari solusi terbaik bagi PKL selama dua pekan ke depan.

Salah satu PKL Sunday Market, Mansur, 21, kecewa dengan kebijakan Pemkot yang tidak memberikan kupon kepada semua PKL yang datang saat agenda pembagian lanjutan kali ini. Menurut dia, PKL begitu berharap bisa segera berjualan lagi di Sunday Market. Mansur meminta Pemkot menambah kuota lapak bagi PKL Sunday Market di Manahan.

“Kami sudah menanti cukup lama untuk bisa berjualan kembali di Manahan. Namun, ternyata kali ini belum juga mendapatkan kupon lapak. Kami lelah tidak juga mendapat kepastian. Sudah mondar-mandir ke Manahan beberapa kali untuk mengikuti pendaftaran hingga pembagian lapak seperti ini, namun belum juga bisa berjualan,” ujar Mansur.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya