SOLOPOS.COM - Jajaran Komisi III DPRD mengklarifikasi Paguyuban PKL Sunday Market ihwal pengelolaan Sunday Market di Gedung DPRD, Rabu (1/6/2016). (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos)

PKL Solo, pendapatan retribusi selama 2,5 tahun di Sunday Market hanya Rp250,5 juta.

Solopos.com, SOLO–Pendapatan Pemkot dari retribusi Sunday Market sepanjang 2014 hingga Mei 2016 tercatat Rp250,5 juta. Dalam pengumpulan retribusi ini, UPTD Sarana Prasarana Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) disorot karena menerbitkan karcis sendiri. Wewenang penerbitan karcis retribusi berada di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Data yang dihimpun Solopos.com, Rabu (1/6/2016), Pemkot meraih pemasukan Rp84,5 juta dari Sunday Market pada 2014. Jumlah itu dikumpulkan dari 48 kali gelaran Sunday Market (14 gelaran pertama setoran Rp1,5 juta sepekan, gelaran selanjutnya Rp2 juta sepekan). Sementara pada 2015, setoran ke kas daerah (kasda) meningkat menjadi Rp100 juta dari 51 kali gelaran Sunday Market (setiap gelaran setor Rp2 juta). Adapun pada 2016 setoran yang masuk hingga Mei senilai Rp66 juta dari 22 pekan gelaran (per gelaran setor Rp3 juta). Jika dikalkulasi, total retribusi Sunday Market periode 2014 sampai Mei 2016 senilai Rp250,5 juta.

Pejabat Inspektorat Solo, Tri Tunggal, memertanyakan kebijakan UPTD yang membikin karcis sendiri untuk keperluan Sunday Market. Menurut Tri, kewenangan pembuatan karcis retribusi berada pada DPPKA. Di karcis yang diberikan pada pedagang, tertulis UPTD Sarana Prasarana Olahraga Disdikpora selain tarif retribusi Rp2.500.

“Mestinya pembuatan karcis lewat DPKKA sekaligus diperforasi. Kami kurang tahu perforasi di karcis UPTD itu melalui DPPKA atau tidak,” ujarnya dalam rapat koordinasi di Gedung DPRD.

Ketua Komisi III, Honda Hendarto, menilai UPTD terkesan “jualan karcis” dalam praktik penarikan retribusi. Dia segera mengklarifikasi UPTD ihwal karcis yang diterbitkan institusi tersebut. Di lapangan, PKL mendapat lembar karcis sesuai lahan yang dipakai. Jika PKL memakai lahan 4 meter persegi, berarti PKL menerima empat karcis (tiap karcis senilai Rp2.500 atau sesuai tarif lahan per meter persegi).

Wakil Ketua Komisi III DPRD, Sugeng Riyanto, menyoroti pendapatan dari Sunday Market masih sangat kecil dibanding potensi yang dapat dihasilkan. Dia menilai setiap tahun mestinya Sunday Market dapat menghimpun PAD ratusan juta mengingat jumlah PKL mencapai 1.500 orang.

Analisis Solopos.com, Pemkot dapat meraih PAD hingga Rp1 miliar hanya dalam kurun 2015-Mei 2016. Angka itu diasumsikan tiap PKL setor Rp10.000 per gelaran Sunday Market.

“Adanya MoU antara UPTD dan paguyuban menekan potensi retribusi yang seharusnya masuk.”

Ketua Paguyuban PKL Sunday Market, Joni Jondari, mengatakan petugas penarik retribusi hanya dijatah Rp100.000 per orang dari sisa retribusi yang disetorkan ke kasda. Dengan demikian, paguyuban hanya mengelola dana sekitar Rp1 juta sepekan untuk memberi upah 10 penarik retribusi.

“Kami sering memberi kelonggaran bagi PKL yang dagangannya sepi untuk membayar retribusi semampunya. PKL yang mestinya bayar Rp80.000 sepekan pun kerap kami beri keringanan sampai separuh. Ditarik Rp50.000 saja mereka teriak-teriak kemahalan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya