SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang kaki lima (PKL) berjualan saat Sunday Market di kompleks Stadion Manahan, Solo, Minggu (5/6/2016). PKL tetap berjualan meskipun sebagian menerima pesan singkat Sunday Market libur. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

PKL Solo, nasib Sunday Market Manahan akan berakhir, setelah ada isyarat Manahan hanya untuk olahraga.

Solopos.com, SOLO–Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Rahmat Sutomo, mengisyaratkan kegiatan Sunday Market tidak akan lagi berlangsung di kompleks Stadion Manahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ditemui Solopos.com di Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari, Solo, Selasa (26/7/2016), Rahmat belum bisa memastikan soal penyelenggaraan Sunday Market setelah diliburkan selama lima pekan karena adanya persiapan dan pelaksanaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-21 di kompleks Stadion Manahan, mulai 17 Juli-14 Agustus.

Dia juga tidak bisa menjamin apakah pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market bisa berjualan lagi di kompleks Stadion Manahan atau tidak setelah diliburkan hingga pertengahan Agustus mendatang. Rahmat mengatakan Pemkot butuh waktu untuk mengadakan evaluasi terlebih dahulu sebelum memutuskan kebijakan soal Sunday Market.

“Ini [Sunday Market] kan baru diistirahatkan karena mau Harteknas. Nanti kami evalusai dulu,” kata Rahmat saat ditanya Solopos.com soal solusi apa yang sedang disiapkan Pemkot untuk pelaksanaan Sunday Market.

Rahmat membeberkan evaluasi Sunday Market akan dilaksanakan karena pertimbangan bahwa kompleks Stadion Manahan merupakan kawasan olahraga. Dia mengisyaraktkan kompleks Stadion Manahan hanya diperuntukan bagi masyarakat yang ingin berolahraga, bukan untuk kegiatan lain. Rahmat tidak menjelaskan kapan Pemkot akan menggelar evaluasi tersebut.

“Nanti kami evalusi dulu karena Manahan kawasan olahraga. Intinya itu. Jangan sampai mengganggu orang yang mau berolahraga,” papar Rahmat yang buru-buru masuk ke dalam mobil setelah membersamai Geburnur Jateng Ganjar Pranowo.

Ditanya soal hasil audiensi antara PKL Sunday Market dengan Kepala DPP Solo Subagiyo dan pejabat Pemkot lain di Balai Kota Solo pada Senin (25/7/2016) lalu yang berakhir deadlock, Rahmat menyebut, Pemkot siap kembali melaksanakan audiensi. Namun, lanjut dia, bukan dengan paguyuban, melainkan langsung bersama para PKL Sunday Market.

“Kemarin [yang datang audiensi] itu paguyuban. [Audiensi] harus langsung pedagang. Kalau paguyuban kami tidak bisa bicara hati ke hati. Harus pedagang langsung karena itu nanti suara dari pedagang,” papar Rahmat.

Ketua Serikat Pedagang Minggu Pagi Manahan (SPMPM), Joko Santoso alias Yuli de Santos, mengatakan peliburan Sunday Market hingga lima pekan membuat ribuan PKL kelimpungan. PKL meminta Pemkot tidak merealisasikan wacana merelokasi pedagang ke lokasi lain. SPMPM siap membantu Pemkot menata Sunday Market di Manahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya