SOLOPOS.COM - Suasana keramaian Sunday Market Manahan, Minggu (12/6/2016). Paguyuban PKL Sunday Market nekat kembali menarik retribusi pedagang Sunday Market. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

PKL Solo, pedagang sunday market mengotot buka pada 21 Agustus mendatang.

Solopos.com, SOLO–Perwakilan pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market Manahan meminta pasar tiban setiap Minggu pagi bisa dibuka kembali oleh Pemkot pada Minggu (21/8/2016). Mereka ngotot akan tetap menggelar dagangan setelah libur selama lima pekan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Permintaan itu disampaikan perwakilan pedagang saat beraudiensi dengan Pemkot di ruang rapat Wali Kota di Balai Kota Solo, Senin (15/8/2016). Kedatangan pedagang ditemui Kepala Satpol PP Sutarjo dan didampingi perwakilan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP).

“Kami ingin bertemu dengan wali kota untuk meminta kejelasan keberlangsungan Sunday Market. Tapi ternyata pak Wali tidak bisa menemui kami dan hanya diwakilkan Kepala Satpol PP,” kata Ketua Serikat Pedagang Minggu Pagi Manahan (SPMPM), Joko Santoso alias Yuli De Santos ketika dijumpai wartawan seusai pertemuan.

Dia mengatakan ada beberapa poin tuntutan pedagang kepada Pemkot, di antaranya meminta kepastian Pemkot terkait nasib PKL seusai diliburkan lima pekan, terhitung Minggu (17/7/2016) hingga Minggu (14/8/2016) untuk gelaran Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas). Kebijakan tersebut dinilai membuat ribuan pedagang kelimpungan. Sebab mayoritas pedagang hanya bergantung pada Sunday Market sebagai pemasok ekonomi keluarga.

“Kami minta Minggu (21/8/2016) bisa berjualan lagi di Manahan. Dan ada secercah harapan bagi kami, meski belum ada keputusan final dari Pemkot,” katanya.

Yuli mengatakan Pemkot menjanjikan akan berkomunikasi kembali dengan PKL dalam waktu dekat ini. Pertemuan itu nanti Pemkot akan memutuskan apakah Sunday Market Manahan dibuka kembali pada Minggu (21/8/2016) atau sebaliknya. Hingga pertemuan terakhir Pemkot belum memberikan kepastian tentang Sunday Market Manahan. Pedagang meminta Pemkot tidak merealisasikan wacana merelokasi pedagang ke lokasi lain. Rencana tersebut mematikan ribuan pedagang yang mengadu nasib di Sunday Market Manahan.

Menurut dia, Sunday Market Manahan selama ini menjadi ikon dan magnet bagi warga untuk berkunjung di Kota Bengawan. Apalagi lokasi Manahan berada tidak jauh dari Stasiun Balapan dan Terminal Tirtonadi dinilai sangat strategis.

“Kami siap bersama Pemkot menata dagangan agar rapi sehingga berjalan harmonis, baik aktivitas olahraga dengan berbelanja. Kami juga akan mendata ulang pedagang Sunday Market,” katanya.

Dia mengatakan pendataan dilakukan untuk memastikan jumlah PKL Sunday Market. Pendataan ini akan dilakukan bukan pada pedagang musiman, melainkan pedagang yang rutin berjualan di Sunday Market.

Kepala Satpol PP Sutarjo mengatakan akan berkoordinasi lebih dulu dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait lainnya. Pihaknya menjanjikan akan menggelar pertemuan dengan PKL Sunday Market pada Jumat (19/8/2016).

“Kami akan undang untuk memutuskan bagaimana PKL Sunday Market apakah akan dibuka Minggu nanti atau ada kebijakan lain,” kata Sutarjo.

Dalam pertemuan itu juga akan membahas kelanjutan Sunday Market, termasuk penataan dan penarikan retribusi PKL pasar tiban minggu pagi. Nantinya, Sutarjo mengatakan penarikan retribusi tidak lagi oleh paguyuban melainkan petugas Pemkot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya