SOLOPOS.COM - Warga memadati Jl. R.M. Said yang mendadak menjadi kawasan jualan pedagang kaki lima (PKL), Manahan, Solo, Minggu (14/9/2014). Sejumlah PKL Sunday Market mengaku terpaksa menggelar dagangan ditempat tersebut karena tidak diperbolehkan berjualan di kawasan Stadion Manahan. Tidak diadakannya Sunday Market selama bulan September tersebut terkait perhelatan The 38th CISM World Military Parachutting Championship 2014. (Ardhiansyah IK/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di Sunday Market Manahan Solo beralih di Jl. Depok, belakang Manahan Solo, Minggu (21/9/2014).

Mereka tetap berjualan walau sebelumnya diimbau untuk tidak berdagang oleh Satpol PP.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Bidang Pengelolaan PKL DPP Kota Solo, Herymul, mengatakan sebenarnya sunday market diliburkan namun PKL tetap bersikeras berdaganga.

Saat itu petugas keamanan hanya mensterilkan area yang memang harus steril sehingga mereka beralih ke Jl. Depok sampai merambat ke Pasar Burung Depok.

“Kemarin imbauannya diliburkan dan diimbau untuk tidak bedagang pada 21 September dan 28 September. Namun begitulah PKL enggak mau rugi, jadi tetap berjualan walau diimbau untuk tidak berjualan dengan mencari celah yang ada,” ujar Herymul saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Herymul menambahkan keberadaan sunday market di Jl. Depok tidak terlalu mengganggu pergelaran kejuaraan terjun payung. Sebabnya jarak Jl. Depok dengan Stadion Manahan lumayan jauh.

Kemacetan di area Manahan lebih dikarenakan pengunjung yang hendak menonton Kejuaraan Terjun Payung. “Kepadatan dikarenakan antusias masyarakat yang ingin menonton,” ujarnya.

Sementara seorang PKL, Dani, mengatakan pihaknya sempat diusir oleh linmas lantaran berjualan di Jl. RM Said. Selanjutnya ia pindah ke Jl. Depok karena melihat teman-teman seprofesinya menggelar dagangan di situ.

“Tadi kesiangan sempat diusir linmas, terus melihat teman-teman berjualan di sini [Jl. Depok] jadi ikutan,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di lapaknya, Minggu.

PKL lainnya, Tukinah, menuturkan pihaknya memang mendapat peringatan untuk tidak berjualan. Namun ia berdalih peringatan untuk tidak berjualan itu adalah di area Manahan.

Sehingga pihaknya sah saja berjualan di area yang berdekatan dengan Pasar Burung Depok itu. “Ya ini kan berjauhan dari Stadion Manahan, kemarin sempat dilarang berjualan di Jl. RM Said karena itu kami pindah ke sini,” katanya.

Sementara di area car free day yang Minggu (21/9) kemarin diliburkan masih didapati beberapa pedagang yang kecele dan berjualan. Mayoritas mereka kecele dan tidak mengetahui kalau CFD diliburkan.

Namun mereka berjualan di area city walk dan dirasa tidak mengganggu lalu lintas. Kabid Lalu Lintas Dishubkominfo, Sri Baskoro, mengatakan pihaknya sudah menerjunkan personel untuk mengamankan kelancaran lalu lintas.

“Ya kan sudah resmi CFD diliburkan, ada petugas nanti yang menyeterilkan area tersebut, termasuk yang pada kecele,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya