SOLOPOS.COM - Sekitar 40 PKL Sunday Market Manahan menggelar unjuk rasa menolak relokasi di depan gerbang Balai Kota Solo, Senin (23/5/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

PKL Solo, sejumlah pedagang Sunday Market Manahan berdemo di Balai Kota.

Solopos.com, SOLO–Sebanyak 40 pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market menggelar unjuk rasa menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membatalkan rencana relokasi PKL dari kompleks Stadion Manahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, puluhan PKL Sunday Market memulai unjuk rasa dengan berjalan kaki dari Bundaran Gladak menuju Balai Kota Solo. Mereka berjalan sambil membentangkan spanduk dan kertas berisi tuntutan yang menjurus pada satu permintaan, yakni menolak rencana relokasi dari kompleks Stadion Manahan. Setibanya di depan gerbang Balai Kota, mereka mulai melakukan orasi.

Perwakilan PKL Sunday Market, Yuli, menyebut kehadiran puluhan PKL Sunday Market di Balai Kota kali ini mewakili aspirasi seribuan PKL Sunday Market yang sepakat untuk menolak rencana relokasi. Dia mempersilakan Pemkot menanyakan satu per satu PKL Sunday Market terkait pilihan tempat berdagang. Yuli yakin semua PKL Sunday Market mempunyai satu pilihan, yakni ingin tetap berjualan di kompleks Stadion Manahan.

“Kalau Pemkot tidak percaya, silakan buktikan sendiri. Besok pada hari Minggu datang ke Sunday Market langsung tanyakan kepada PKL. Jangan tanya ke pengurus Paguyuban [PKL Sunday Market]. Semua PKL menolak direlokasi. Semua lokasi yang disiapkan pemerintah untuk tempat relokasi PKL Sunday Market tidak ada yang cocok,” seru Yuli saat berorasi di Balai Kota, Senin.

Senada, perwakilan PKL Sunday Market lainnya, Iwan, menjamin semua PKL Sunday Market menolak direlokasi dari kompleks Stadion Manahan. Dia meminta Wali Kota Solo lebih bijak untuk menentukan kebijakan. Menurut Iwan, Pemkot tidak pernah mengajak bicara PKL Sunday Market PKL Sunday Market untuk membicarakan rencana relokasi. PKL Sunday Market terpaksa menggelar demo karena kecewa dengan sikap Pemkot.

“Pedagang sebenarnya tidak mau arogan. Mayoritas [PKL] juga pendukung Pak Rudy. Kami meminta Pak Rudy mengkaji ulang kebijakan relokasi PKL Sunday Market tersebut. Kami demo karena belum pernah diajak bicara. Tahu-tahu Pak Rudy punya keputusan bulat mau merelokasi PKL setelah Lebaran. Kami kecewa belum pernah diajak komunikasi,” jelas Iwan kepada Solopos.com di sela-sela demo.

Setelah berorasi, perwakilan PKL Sunday Market meminta izin kepada petugas Satpol PP Solo untuk bisa bertemu Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Namun, karena sedang menghadiri acara di luar Balai Kota, Wali Kota Solo tidak bisa menemui langsung para PKL Sunday Market. Sebagai gantinya, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo Subagiyo dan Kepala Satpol PP Sutarjo yang menghampiri masa demo.

Subagiyo lantas mengajak sepuluh perwakilan PKL Sunday Market untuk mengutarakan pendapat di Ruang Rapat Wali Kota Solo. Pertemuan tersebut berlangsung secara tertutup. Awak media tidak diperbolehkan masuk untuk meliput. Ditemui setelah pertemuan tertutup tersebut, Subagiyo, membeberkan ada empat hal yang disampaikan PKL Sunday Market kepada Pemkot.

“Mereka datang mewakili pedagang, bukan paguyuban PKL yang sudah ada. Permintaan mereka, pertama, bisa bertemu dengan Wali Kota untuk menyampaikan langsung soal keinginan tetap berjualan di Manahan. Kedua, mereka bersedia ditata di Sunday Market. Ketiga, PKL Sunday Market ditangani lansung oleh dinas, bukan paguyuban PKL. Terakhir, mereka siap mendukung program pemerintah,” papar Subagiyo.

Subagiyo menyampaikan dirinya mewakili Wali Kota Solo soap akan menampung setiap aspirasi PKL Sunday Market. Dia berkomitmen segera menyampaikan kepada Wali Kota soal permintaan para PKL tersebut. Disinggung perkembangan rencana relokasi PKL Sunday Market, Subagiyo menyebut, DPP masih menunggu arahan dari Wali Kota.

“Kaitan dengan DPP, kami punya tugas pokok membina PKL. Kaitan dengan PKL Sunday Market, mereka adalah PKL khusus karena berada di kawasan khusus yang dikelola UPTD Sarana Prasarana Olahraha Disdikporas Solo. DPP senantiasa hanya mendampingi, kaitannya soal penataan PKL di Sunday Market,” jelas Subagiyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya