SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang kaki lima (PKL) berjualan saat Sunday Market di kompleks Stadion Manahan, Solo, Minggu (5/6/2016). PKL tetap berjualan meskipun sebagian menerima pesan singkat Sunday Market libur. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

PKL Solo, paguyuban PKL Sunday Market meminta izin menarik retribusi lagi.

Solopos.com, SOLO–Paguyuban pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market meminta UPTD Sarana dan Prasara Olahraga Disdikpora Solo mengizinkan pengurus paguyuban kembali menarik retribusi PKL Sunday Market.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kuasa hukum Paguyuban PKL Sunday Market, Iskandri, mendorong UPTD Sarana dan Prasarana Olahraga Disdikpora Solo mematuhi memorandum of understanding (MoU) yang telah dibubuhkan dengan Paguyuban PKL Sunday Market. Berdasarkan MoU, menurut dia, UPTD Sarana dan Prasarana Olahraga Disdikpora tidak bisa mengambil kebijakan secara sepihak, tanpa melalui musyawarah mufakat dengan paguyuban PKL Sunday Market.

“UPTD pekan lalu memberhentikan secara sepihak pengurus Paguyuban untuk menarik retribusi PKL Sunday Marekt. Itu tidak bisa. Karena apa? UPTD dan Paguyuban kan sudah mengeluarkan MoU sejak lama. Kalau ada polemik seperti ini, seharusnya dibicarakan terlebih dengan paguyuban. Tahu-tahu UPTD memberhentikan pengurus,” kata Iskandri kepada Solopos.com, Rabu (8/6/2016).

Sebagai informasi, penarikan retribusi PKL Sunday Market, Minggu (5/6/2016), tidak lagi dilakukan pengurus Paguyuban PKL Sunday Market, melainkan oleh delapan karyawan UPTD Sarana dan Prasarana Olahraga Disdikpora ditemani lima personel Tim Pemeriksaan Khusus Pengelolaan Sunday Market dari Kantor Inspektorat Solo. Bukan hanya menarik retribusi, mereka juga mencatat identitas para PKL Sunday Market.

“Pekan depan harus berjalan seperti biasa. Retribusi PKL Sunday Market ditarik lagi oleh pengurus paguyuban. Pengurus juga menghendaki kegiatan Sunday Market tidak boleh libur. Alasan diberhentikan apa? Kalau ini sedang ada pemeriksaan dari kejaksaan, memang ada penetapan khusus untuk meliburkan Sunday Market? Putusan kan ditetapkan pengadilan,” jelas Iskandri.

Iskandri mengklaim Paguyuban PKL Sunday Market tidak bersalah. Menurut dia, pengurus paguyuban PKL Sunday Market sudah memenuhi segala ketetapan yang tertuang dalam MoU dengan UPTD Sarana dan Prasarana Olahraga Disdikpora. Iskandri menyampaikan pengurus Paguyuban PKL Sunday Market telah menyetorkan uang kepada UPTD Sarana dan Prasarana Olahraga Disdikpora setiap Minggu.

“Dana selalu masuk. Jadi kan sesuai perjanjian. Dasar paguyuban berjalan kan ada perjanjian dengan UPTD. Tanpa dasar itu, kekuatan dari paguyuban jelas enggak ada. Tiap minggu Paguyuban selalu memenuhi prestasi. Kami menyesalkan sikap UPTD. UPTD menghentikan tugas paguyuban, bahkan secara lisan. Alasan UPTD adalah karena diduga ada penyelewengan uang. UPTD kan bukan hakim. Tidak bisa memutuskan sediri,” jelas Iskandri.

Iskandri mengatakan pengurus paguyuban PKL Sunday Market sudah memberikan keterangan dan data kepada penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo, Selasa (7/6/2016). Dia optimistis pengurus Paguyuban PKL Sunday Market terbukti tidak bersalah. Namun, saat ditanya Solopos.com soal jumlah setoran dan pendapatan paguyuban PKL Sunday Market dari tarikan retribusi PKL, Iskandri enggan mengatakan.

“Kami istilahnya borongan. Misalnya, kami sudah memenuhi untuk membayar seoran sebesar A ke UPTD. Kami penuhi itu. Soal UPTD setor ke mana lagi, bukan kewenangan kami. Pokoknya habis ini akan ketahuan mana yang bobrok mana yang benar? Saya tidak bisa memberikan keterangan itu [jumlah setoran dan pendapatan Paguyuban]. Itu sudah dibawa ke ranah hukum. Jadi tidak bisa saya katakan sekarang,” tanggap Iskandri.

Saat hendak dimintai tanggapan melalui telepon, Kepala UPTD Sarana dan Prasarana Olahraga Disdikpora, Heru Prayitno, tidak merespons. Sementara itu, Koordinator PKL Sunday Marketn, Yuli de Santos, menilai kebijakan pemerintah untuk meliburkan kegiatan Sunday Market terkesan hanya ingin menkondisikan masalah selama proses pemeriksaan pengelolaan Sunday Market. Dia menduga, ada pihak-pihak yang khawatir kesalahannya terkuak di lapangan saat kegiatan Sunday Market berlangsung. Yuli menolak kebijakan meliburkan Sunday Market karena lebih merugikan PKL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya