SOLOPOS.COM - Ilustrasi penataan PKL oleh aparat Satpol PP. (JIBI/Solopos/Antara/Aries Zaldi)

PKL Solo kembali memenuhi Jl. Urip Sumoharjo yang merupakan area steril PKL.

Solopos.com, SOLO — Aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di Jl. Urip Sumoharjo kembali marak. Sejumlah PKL nekat mulai membuka lapak di kawasan yang telah ditetapkan Pemkot sebagai area steril PKL.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Solopos.com, lapak PKL terlihat memenuhi jalur lambat baik di sisi barat dan timur pada siang hari. Mereka kembali beraktivitas meskipun kawasan itu telah ditertibkan Pemkot dan ditetapkan sebagai area bebas PKL.

Kasi Penataan dan Pembinaan PKL Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Didik Anggono mengaku kondisi PKL yang kembali menggelar dagangan di Jl. Urip Sumoharjo. “Ada beberapa yang nekat membuka dagangan di sana [Jl. Urip Sumoharjo]. Kami tidak tahu pasti apakah itu pedagang lama yang kembali lagi, atau memang pedagang baru,” kata Didik.

Didik mengatakan segera bersikap terkait keberadaan PKL di sepanjang Jl. Urip Sumoharjo. Dia menerangkan kawasan Jl. Urip Sumoharjo, Jl. Jenderal Sudirman dan Jl. Slamet Riyadi telah ditetapkan Pemkot sebagai area bebas PKL. Sehingga sudah semestinya tidak boleh ada aktivitas PKL pada siang hari.
“Kami akan menegur dulu sebelum menindak tegas,” katanya.

Selain Jl. Urip Sumoharjo, DPP juga mewaspadai kembalinya PKL di sejumlah jalan protokol lainnya di Kota Solo yang sudah disterilkan. Jalan itu Jl. Gajahmada, Jl. Slamet Riyadi, Jl. Adisucipto, Jl. S. Parman dan Jl. Ir. Sutami. Keberadaan PKL terus dipantau di ruas jalan tersebut. Dia mengatakan selama ini sudah dilakukan pengawasan dari anggota perlindungan masyarakat (linmas).

Kepala DPP Solo Subagiyo mengatakan hingga kini terus menata dan menertibkan PKL di Kota Bengawan. Penataan dilakukan sebagai upaya Pemkot untuk menjaga kebersihan dan keindahan kota. Penataan juga sebagai lanjutan program Pemkot dalam menata jalan protokol agar steril dari aktivitas PKL. Mengingat para PKL menggelar dagangan dengan memanfaatkan trotoar. Lapak yang digunakan juga bangunan semi permanen, sehingga mengganggu keindahan kota.

“Kami minta pedagang menjaga kebersihan lingkungan. Di antaranya lapak dagangan bongkar pasang dan dibersihkan seusai berjualan. Dan tidak berjualan di siang hari,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya