SOLOPOS.COM - PKL masih bertahan dengan menggelar lapak di jalan yang melingkari lapangan sepak bola di kompleks Stasion Manahan sisi utara, Minggu (29/5/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

PKL Solo. kebocoran retribusi Sunday market mencapai Rp864 juta.

Solopos.com, SOLO–Kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi Sunday Market diindikasi mencapai Rp864 juta terhitung mulai 2015 hingga Mei 2016. Jumlah ini fantastis mengingat setoran PAD Sunday Market pada kurun waktu yang sama diperkirakan hanya sekitar Rp156 juta.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Data yang dihimpun Solopos.com dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Solo, sepanjang 2015 UPTD Sarana Prasarana Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo hanya menyetor retribusi Sunday Market sebesar Rp2 juta per pekan. Jika dihitung selama setahun, retribusi yang masuk ke kas daerah (kasda) sebesar Rp96 juta.

Mengacu potensi pedagang Sunday Market yang mencapai 1.500 orang, pendapatan retribusi per pekan bisa mencapai Rp15 juta dengan asumsi tiap pedagang ditarik Rp10.000 (di lapangan penarikan retribusi bervariasi sesuai luas lahan, rentang sekitar Rp5.000 sampai Rp45.000). Apabila dikalkulasi, potensi pendapatan Sunday Market pada 2015 bisa mencapai Rp720 juta. Kebocoran retribusi sepanjang tahun 2015 diindikasi mencapai Rp624 juta apabila perhitungan potensi retribusi dikurangi PAD yang masuk.

“Pedagang harus tahu, setiap pekan UPTD melalui Paguyuban Sunday Market hanya menyetor retribusi Rp2 juta pada 2015,” ujar Ketua Komisi III, Honda Hendarto, sambil menunjukkan data dari DPPKA kepada 50 PKL Sunday Market yang mendatangi Gedung DPRD, Selasa (31/5/2016).

Indikasi kebocoran potensi PAD semakin menggelembung jika ditambah pelaksanaan Sunday Market pada 2016. Tahun ini, setoran retribusi meningkat menjadi Rp3 juta per pekan. Dengan demikian pendapatan yang masuk kasda hingga Mei sebesar Rp60 juta. Jumlah ini tetap masih jauh dari potensi pendapatan pada rentang waktu sama yakni sekitar Rp300 juta dari 1.500 pedagang (asumsi tiap pedagang ditarik Rp10.000). Jika dikalkulasi, indikasi kebocoran retribusi pada 2016 (hingga Mei) sebesar Rp240 juta. Adapun jika ditotal jenderal, kebocoran retribusi Sunday Market sepanjang 2015-Mei 2016 mencapai Rp864 juta menurut analisis Solopos.com.

“Banyak sekali selisihnya. Perlu diusut itu!,” protes sejumlah PKL saat audiensi.

Honda mengatakan data setoran PAD dari DPPKA akan menjadi titik awal untuk mengurai indikasi penyelewengan retribusi. “Kami berkomitmen menyelesaikan masalah ini. Hal ini sekaligus untuk menepis fitnah yang menyebut Komisi III mendapat jatah,” tegas Honda.

Seorang PKL, Budi Haryanto, mengaku tak masalah ditarik retribusi berapa pun asal muaranya masuk kas daerah. Dia mendukung upaya penertiban retribusi. “Asal dikelola Pemkot dan transparan, saya kira pedagang tak memersoalkan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya