SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo, Subagyo (kanan), memberikan penjelasan kepada pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market saat audiensi di Balai Kota Solo, Senin (25/7/2016). Pada acara audiensi tersebut PKL menyampaikan permohonan agar wali kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mempertimbangkan kembali kebijakan meliburkan Sunday Market lima pekan sebelum acara peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2016. (Ivanovic Aldino/JIBI/Solopos)

PKL Solo, pedagang sunday market Manahan menggeruduk balaikota.

Solopos.com, SOLO — Puluhan pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market Manahan menggeruduk Balai Kota, Senin (25/7/2016).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Aksi pedagang pasar tiban tersebut untuk beraudiensi dengan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo terkait nasib Sunday Market Manahan. Namun audisiensi berakhir deadlock atau tidak menemukan titik temu.

Pedagang batal beraudiensi dengan Wali Kota lantaran tidak berada di tempat. Pedagang hanya ditemui Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Subagiyo didampingi Kabid Lalu Lintas Dishubkominfo Sri Baskoro dan perwakilan Satpol PP.

“Kami ingin bertemu dengan wali kota untuk meminta kejelasan keberlangsungan Sunday Market. Tapi ternyata pak Wali tidak ada,” kata Ketua Serikat Pedagang Minggu Pagi Manahan (SPMPM), Joko Santoso alias Yuli De Santos.

Dia menyebutkan ada beberapa poin tuntutan pedagang kepada Pemkot. Di antaranya meminta Pemkot meninjau kembali kebijakan meliburkan PKL Sunday Market selama lima pekan terhitung Minggu (17/7) hingga Minggu (14/7).

Kebijakan tersebut dinilai membuat ribuan pedagang kelimpungan. Sebab mayoritas pedagang hanya bergantung pada Sunday Market sebagai pemasok ekonomi keluarga.

“85% pendapatan kami berasal dari menggelar dagangan di Sunday Market. Jadi ketika Sunday Market diliburkan baru dua pekan saja sudah membuat kami kelimpungan,” katanya.

Karena itu, pihaknya meminta Pemkot meninjau kembali kebijakan tersebut. Pedagang juga meminta Pemkot tidak merealisasikan wacana merelokasi pedagang ke lokasi lain. Rencana tersebut akan mematikan ribuan pedagang yang mengadu nasib di Sunday Market Manahan.

Wakil Ketua SPMPM, Budi Haryanto meminta solusi terbaik dari Pemkot akan nasib para PKL Sunday Market. Beberapa PKL sudah berusaha menggelar dagangan ke lokasi lain, seperti berjualan di PKL Sabtu Pagi Karanganyar.

“Agenda kegiatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) berlangsung 10-13 Agustus. Artinya tanggal 14 Agustus, sudah tidak ada kegiatan apa-apa. Jadi kami bisa diperbolehkan berjualan,” pintanya.

Menanggapi keluhan pedagang, Kepala DPP Subagiyo menyampaikan sesuai kebijakan Wali Kota, PKL Sunday Market Manahan tetap diliburkan selama lima pekan. Dalam keputusan wali kota itu pula tidak memberikan tempat pengganti bagi PKL Sunday Market berjualan di luar Stadion Manahan. Keputusan wali kota tersebut berlaku sejak Minggu (17/7) lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya