SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Pengelolaan PKL bersama Satpol PP Kota Solo membongkar lapak PKL di Jalan Juanda, Pucang Sawit, Jebres, Solo, Selasa (5/2/2013). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

PKL Solo, Pemkot menertibkan PKL yang berada di ujung gang Selayar IV Kestalan.

Solopos.com, SOLO–Sebanyak 10 lapak milik pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Jl. Selayar IV Kestalan dibongkar petugas gabungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Senin (9/5/2016) siang. Penertiban tersebut untuk mengembalikan fungsi gang tembus Stasiun Balapan dan RRI Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos.com, petugas dari Dinas Pengelolaan Pasar (DPP), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Linmas Kelurahan Kestalan, didampingi tokoh masyarakat setempat, membongkar lapak tanpa perlawanan dari PKL.

Kepala DPP Solo, Subagiyo, menuturkan proses pembongkaran lapak semi permanen ini diawali dua kali sosialisasi. “Pedagang manut waktu kami arahkan berjualan di Pasar Ayu. Hari ini kami tertibkan juga menurut. Tinggal satu pedagang yang masih kami berikan kesempatan berjualan karena sudah kadung membuka lapak. Yang lain sudah pindah,” terangnya saat ditemui di sela pembongkaran bangunan.

Setelah lapak PKL dibersihkan, sambung Subagiyo, Jl. Selayar IV yang semula ujung gangnya tidak bisa dilalui kendaraan roda empat lantaran digunakan pedagang untuk berjualan, kini sudah bisa dilewati. “Ke depan saluran, trotoar, taman, dan akses jalan ini akan dimaksimalkan kembali untuk kegiatan warga,” jelasnya.

Subagiyo juga menyarankan warga RT 001/RW 006 Kelurahan Kestalan untuk memasang lampu penerangan di samping atau depan rumah mereka yang berbatasan langsung dengan Gang Selayar IV agar wilayah tersebut lebih aman.

“Kami arahkan warga agar memasang lampu di sepanjang jalan ini. Paling tidak satu rumah pasang satu lampu biar jalan yang sudah bersih ini tidak dipakai mangkal [pekerja seks komersial] kalau malam. Selain itu juga untuk mengantisipasi kejahatan,” paparnya.

Salah seorang pedagang pecel yang biasa berjualan di Gang Selayar IV, Sanem, 80, mengaku akan menempati jatah relokasi di lantai II Pasar Ayu. “Sejak sebelum Ibu Megawati naik jadi presiden saya udah di sini. Sebelumnya di dalam Stasiun Balapan. Kalau disuruh pindah, saya manut. Kebetulan pelanggan juga sudah banyak,” tuturnya.

Berbeda dengan Sanem, pedagang sayur yang berjualan di Gang Selayar IV, Lestari, 42, mengatakan tidak mau menempati lapak jatah relokasinya di lantai II Pasar Ayu. “Di sana sepi. Belum tahu mau pindah kemana. Kemungkinan akan berjualan sore hari di sekitar sini,” katanya.

Sementara itu, Ketua RT 001/RW 006 Kelurahan Kestalan, Murdiyanto, mengatakan semenjak dia pindah di wilayah tersebut pada 1980-an lalu, kawasan tersebut sudah dipenuhi PKL. “Baru kali ini jalanan ini bisa benar-benar dibersihkan dari PKL. Sekarang kalau ada mobil atau taksi dari Balapan mau ke RRI tidak perlu memutar lagi. Tinggal menyeberang lewat sini,” akunya.

Menurut Murdiyanto, warga bersama perangkat Kelurahan Kestalan akan mengadakan kerja bakti untuk membersihkan sisa-sisa pembongkaran dan menata kawasan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya