SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas Terminal Terboyo Kota Semarang, Jateng. (JIBI/Solopos/Antara)

PKL Terminal Terboyo protes kala selasar bagian depan terminal di Kota Semarang itu dibongkar.

Semarangpos.com, SEMARANG — Para pedagang kaki lima (PKL) di Terminal Terboyo , Kamis (22/3/2018), memprotes pembongkaran selasar bagian depan bangunan utama terminal . “Dulu, katanya yang dibongkar hanya selasar yang mau roboh, tapi bagian depan kenapa ikut dibongkar? Kesepakatannya dulu tidak seperti itu!” kata Susi, seorang PKL di terminal di Kota Semarang itu.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Sesuai kesepakatan antara pedagang dan Dinas Perhubungan, menurut dia, pembongkaran Terminal Terboyo akan dilakukan setelah seluruh PKL dan transit bus dipindahkan ke Terminal Mangkang Semarang. Pembongkaran hanya dilakukan pada selasar sisi utara, selatan, dan barat yang memang sudah rusak, sementara untuk selasar bagian tengah disepakati dibongkar setelah pedagang pindah ke Terminal Mangkang.

Dengan dibongkarnya beberapa bagian terminal itu, kata dia, suasananya semakin sepi karena para penumpang memilih naik-turun di luar terminal dan beberapa bus sekarang juga sudah tidak masuk terminal lagi. “Kami ini merasa diusir secara halus. Istilahnya, sudah sepi penumpang, sekarang malah dibongkar. Padahal, kios yang dijanjikan di Terminal Mangkang sampai sekarang juga belum ada,” katanya.

Jika pembongkaran terus berlanjut, ia khawatir tidak akan bisa berjualan lagi di terminal tersebut, padahal sebentar lagi sudah memasuki bulan Ramadhan dan Lebaran yang biasanya ramai penumpang. Senada, awak bus antarkota dalam provinsi (AKDP), Agus mengakui sekarang ini busnya tidak masuk ke dalam Terminal Terboyo karena para penumpang juga memilih turun dan naik bus di luar terminal.

“Penumpang tidak mau turun di dalam terminal, maunya di luar saja. Kalau bus masuk juga percuma tidak ada penumpang di dalam terminal. Katanya, bangunan terminalnya sudah mulai dibongkar,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dishub Kota Semarang Muhammad Khadik mengatakan sudah mengupayakan agar para PKL dan awak bus difasilitasi pengelola Terminal Mangkang yang berada di bawah kewenangan pemerintah pusat. “Kewenangan terminal tipe A kan pemerintah pusat, bukan pemerintah kota. Karena Terminal Mangkang itu milik pusat, kami hanya bisa meminta fasilitasi pedagang dan bus agar bisa masuk ke terminal,” katanya.

Ia memastikan untuk mengupayakan yang terbaik bagi pedagang yang selama ini masih menempati Terminal Terboyo untuk bisa direlokasi ke Terminal Mangkang, seperti mendatangi Kementerian Perhubungan. “Soal pembongkaran terminal, kami sudah lakukan pendekatan kepada kontraktor. Tetapi, mereka kan juga mengejar deadline kontrak pekerjaan. Jadi, kami tidak bisa memaksa kontraktor,” kata Khadik.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya