SOLOPOS.COM - Warga berada di Alun-Alun Krida Bakti Wonogiri, belum lama ini. Alun-alun mulai dikunjungi warga setelah akses menuju lokasi dibuka, penerangan jalan umum (PJU), dan lampu alun-alun dinyalakan, sejak beberapa pekan lalu.(Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Pedagang kaki lima (PKL) optimistis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri akan membolehkan mereka berjualan di Alun-Alun Giri Krida Bakti, setelah vaksinasi rampung. Sejumlah sinyal yang menggambarkan kondisi semakin membaik sudah terlihat.

Ketua Paguyuban Pedagang Alun-Alun Giri Krida Bakti, Suprijono, kepada Solopos.com, Selasa (12/10/2021), menginformasikan hingga pekan kedua Oktober 2021 ini belum ada pemberitahuan dari Pemkab bahwa pedagang sudah boleh berjualan di kawasan alun-alun. Pedagang tidak akan berjualan sebelum diperbolehkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pedagang sudah berkomitmen mematuhi kebijakan Bupati, Joko Sutopo. “Kalau ngeyel [nekat berjualan] justru akan menambah masalah. Kami tunggu pemberitahuan resmi dulu,” kata Suprijono.

Baca Juga: Lahan Pertanian Berkurang karena Tol Solo-Jogja, Klaten Genjot Produksi

Dia optimistis Pemkab bakal membuka tempat publik lagi setelah vaksinasi rampung. Saat ini pertanda bahwa kondisi semakin membaik sudah terlihat.

Pihak terkait sudah menyalakan penerangan jalan umum (PJU) dan lampu taman di sekitar alun-alun, sejak beberapa pekan terakhir. Saat malam alun-alun juga sudah mulai dikunjungi warga.

PJU di sejumlah ruas jalan yang sebelumnya dipadamkan kini sudah dinyalakan. Saat ini pun Kabupaten Wonogiri masuk wilayah aglomerasi PPKM level 2.

Baca Juga: Angkringan Khas Bayat Klaten Berdiri di Korsel sebelum Pandemi Covid-19

Sejak awal PPKM kawasan alun-alun gelap karena PJU dan lampu taman dipadamkan. Akses menuju alun-alun juga ditutup. Kebijakan itu untuk mencegah warga berkumpul di alun-alun supaya terhindari dari penularan Covid-19.

Tempat publik lainnya, seperti kawasan patung Bedoldesa atau plasa, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, ditutup hingga kini. Meski begitu lokasi itu tetap banyak pengunjungnya pada pagi hingga sore hari. Mereka memarkirkan kendaraan di batas penutupan jalan. Sejumlah pedagang berjualan di area itu.

Suprijono melanjutkan jika nanti pedagang boleh berjualan di alun-alun pengaturannya lebih baik merujuk pada pengaturan sebelumnya. Pedagang dibagi menjadi dua kelompok.

Baca Juga: Harga Telur Anjlok Rp14.000/Kg, Peternak Ayam di Boyolali Gulung Tikar

 

Bergantian

Aktivitas niaga dilakukan secara bergantian setiap sepekan. Misalnya, pada pekan pertama pedagang yang berjualan dari kelompok satu, pekan kedua kelompok kedua, pekan ketiga dari kelompok satu lagi, dan begitu seterusnya.

“Beberapa bulan lalu kami sempat boleh berjualan. Berjualannya diatur bergantian setiap sepekan dengan komposisi 50 persen:50 persen. Dengan begitu pedagang yang berjualan setiap malam tidak terlalu banyak, sehingga jarak antara pedagang yang satu dengan lainnya bisa dijaga,” imbuh Suprijono.

Selama belum boleh berjualan di alun-alun, pedagang berjualan di lokasi lain, seperti di kawasan plasa; perempatan jalan lingkar kota (JLK) dekat Kantor Sub Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) III Perum Jasa Tirta (PJT) I, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri; lapangan Desa Pule, Kecamatan Selogiri; taman depan Kantor Kecamatan Selogiri; dan lainnya.

Baca Juga: Warga Wonogiri Diingatkan Bahaya Pinjol Ilegal, Pastikan Legal & Logis

Bupati Joko Sutopo sebelumnya menyatakan akan membuka tempat-tempat publik setelah vaksinasi rampung digelar. Selain alun-alun, tempat wisata juga akan dibuka jika saatnya tiba.

Informasi dari website Pemkab, wonogirikab.go.id, capaian vaksinasi kumulatif hingga Senin pukul 12.00 WIB tercatat 682.487 orang atau 79,76 persen dari total sasaran 855.663 orang. Sementara, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 hingga hari yang sama pukul 21.00 WIB tercatat 12.031 orang.

Pada hari itu warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah dua orang. Kasus aktif 27 orang. Warga yang sembuh 10.612 orang, sedangkan meninggal dunia 1.392 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya