SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Puluhan pedagang kaki lima (PKl) di kawasan utaran Jl Kapten Mulyadi meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memberi kelonggaran mereka untuk membongkar lapak hingga September 2010.

Permintaan mundur selama tiga bulan berselang dari deadline awal akhir Juni itu, disampaikan mengingat mereka belum mendapat lokasi pengganti yang layak di lingkungan pasar. Seperti diketahui, menjelang pelebaran Jl Kapten Mulyadi, Pemkot merelokasi PKL dan mengharuskan mereka membongkar lapak paling lambar akhir Juni. Pelebaran jalan sendiri, untuk tahun ini baru berjalan satu bagian, yaitu, sepanjang 300 meter, dari perempatan Baturono ke arah ke utara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

PKL kelontong di timur kawasan Beteng, Suwarmi mengatakan, para PKL yang berada di luar bagian pertama meminta batas pembongkaran lapak diundur. Alasannya, selain lantaran pelebaran jalan yang mengenai lapak mereka baru dilangsungkan tahun depan, juga karena lokasi penggati di pasar belum siap dipakai.

“Saya sudah liat ke Pasar Klithikan, tapi selter yang katanya menjadi tempat saya belum dibangun. Ya, kami minta tambah waktu lagi, sampai di sana siap,” ujar Suwarmi, saat ditemui wartawan, di lokasi setempat, Minggu (20/6).

Suwarmi melanjutkan, surat berisi permintaan teloransi waktu pembongkaran lapak hingga September itu telah disampaikan sekitar pekan lalu.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya