SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Para pedagang kaki lima (PKL) yang membuka usaha di Jl dr Radjiman menolak relokasi. Mereka berdalih tidak mengganggu ketertiban umum dan takut tidak akan berkembang di lokasi baru.

Ketua Paguyuban PKL Ronggolawe Jl dr Radjiman, Muhammad Mukti, menjelaskan selama bertahun-tahun para PKL selalu tertib dan rapi dalam berusaha. “Sejak setahun lalu dan sampai sekarang, keputusan kami sama, siap ditata tapi tidak untuk relokasi,” ujarnya, Jumat (19/11).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Bisa dilihat, kami tertib. Taman tidak kami usik, jalur lambat juga tidak kami pakai untuk menggelar dagangan,” tambah Mukti. Jika ada rencana Pemkot Solo memasukkan para PKL ke pasar-pasar, menurutnya, hal itu tidak tepat. “Mengapa tidak PKL yang menggunakan trotoar yang direlokasi. Kami di sini sangat tertib,” tegasnya.

Jika ada para PKL yang tidak tertib, lanjutnya, itu adalah para pedagang yang belum tercatat di paguyuban. “Saya langsung tegur mereka yang sembarangan, kalau tidak anggota, tidak tanggung jawab saya,” katanya. Terdapat 90-an PKL dengan 47 anggota tetap dan sisanya nonanggota.

Mukti sengaja tidak menambah anggota baru. “Kami separat tidak menambah lagi. Sudah banyak anggota kami,” katanya. Pengamatan Espos di lokasi, terutama di sisi barat kantor Kecamatan Laweyan para pedagang kurang tertata rapi. Jalur lambat dipenuhi kendaraan para pengunjung.

“Saya sudah empat tahun di sini, saya tidak mau direlokasi,” kata Joko, salah satu PKL barang klithikan.

Demikian halnya PKL di Jl Veteran. Mereka, melalui Paguyuban PKL Gotong Royong Jl Veteran belum bersikap mengenai rencana Pemkot tersebut.

“Selalu begitu. Kami tidak pernah diajak berunding. Kalau sudah tersebar luas begini, kan, pedagang juga yang resah,” kata ketua Paguyuban PKL Gotong Royong Jl veteran, Sriyanto. Di kemudian hari, ia berharap Pemkot lebih menghargai para pedagang kaki lima dengan berkomunikasi sebelum mengeluarkan kebijakan. “PKL di Jl Veteran ada 180-an dengan anggota 130-an, sisanya tidak anggota,” katanya.

m86

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya