SOLOPOS.COM - Trotoar di kawasan Tugu Adipura sekitar pertigaan Klampisan, Wonogiri. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI – Pemkab Wonogiri melarang PKLberjualan di trotoar sekitar Tugu Adipura, pertigaan Klampisan, yang baru selesai dibangun. Siapa pun yang nekat berjualan baik siang atau malam hari akan langsung ditertibkan.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Rabu (18/12/2019), Tugu Adipura sudah rampung dikerjakan sejak sepekan terakhir. Proyek tugu itu sepaket dengan pembangunan trotoar jalan sekitar tugu. Nilainya mencapai Rp1,042 miliar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Trotoar dibangun di tiga bagian, yakni sisi depan Pabrik Madurasa hingga pertigaan, depan Kantor Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Wonogiri, hingga depan Warung Makan Sate Kambing Pak Gino, dan depan tempat usaha penjualan kijing hingga dekat bekas terminal lama.

Lebar trotoar di maasing-masing sisi lebih dari dua meter. Sedangkan panjangnya lebih kurang 200 meter. Trotoar di semua bagian terdapat plang berbahan MMT bertuliskan, kawasan trotoar bebas PKL.

Plang itu memberi informasi kawasan yang bebas PKL sepanjang lebih kurang 200 meter. Trotoar dilengkapi guiding block atau paving sebagai penunjuk jalan bagi penyandang tunanetra.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Wonogiri, Waluyo, mengaku sudah meminta pemerintah kecamatan untuk menyampaikan kepada warga agar tak berjualan di trotoar. Kawasan pertigaan Klampisan adalah gerbang masuk Wonogiri dari arah Sukoharjo/Solo.

Pemkab Wonogiri merealisasikan proyek itu untuk mempercantik perwajahan kota. Oleh karena itu trotoar harus steril dari PKL. Dia menegaskan jika ada warga yang berjualan Satpol PP akan langsung menertibkannya.

“Kalau ada PKL akan mengganggu pandangan. Selain itu bisa mengganggu lalu lintas jalan juga. Kalau ada PKL pasti konsumen parkirnya di jalan. Padahal, di situ ada tikungan. Kerawanan kecelakaan lalu lintas pun bisa meningkat,” kata Waluyo.

Sejak proyek rampung, Waluyo menerjunkan personel untuk mengecek lokasi siang dan malam. Langkah itu untuk memastikan tidak ada warga yang berjualan. Selama berpatroli, petugas tak menemukan warga yang berjualan. Dia memastikan patroli akan terus dilaksanakan.

“Kawasan depan Taman Plinteng Semar [dekat kretek bang] juga harus steril dari PKL siang maupun malam. Setelah proyek kretek bang selesai taman menjadi tambah bagus. Itu mungkin akan memancing orang berjualan di situ. Di situ sebelumnya ada PKL, tapi sekarang PKL sudah pindah. Kami juga akan rutin mengeceknya,” imbuh Waluyo.

Pada sisi lain, pendamping difabel Wonogiri, Novianti, menilai berdasar pengamatannya pemasangan guiding block di trotoar kawasan Tugu Adipura sudah benar. Tidak ada guiding block yang menabrak pohon atau tiang.

Saat mendekati pohon, guiding block dibelokkan agar penyandang tunanetra yang berjalan tak menabrak pohon. Sebelum sampai pohon pun dipasangi paving yang berfungsi sebagai penanda berhenti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya