SOLOPOS.COM - Wakil Walikota Solo, Teguh Prakosa, saat menyerahkan bantuan gerobak PKL di Kecamatan Laweyan, Kamis (23/12/2021). (Istimewa/Humas Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 61 pedagang kaki lima (PKL) di lima kecamatan di Kota Solo mendapat bantuan gerobak baru dari pemerintah kota. Bantuan ini diberikan guna meningkatkan standar mutu pelayanan konsumen.

Nantinya jika gerobak bantuan itu tidak dipakai atau justru disewakan, maka Pemkot Solo tidak akan segan menariknya kembali. Ancaman tersebut berlaku sebulan setelah bantuan diserahkan secara simbolis pada Kamis (23/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penarikan dilakukan tanpa kompensasi apapun. Aturan lainnya adalah gerobak dorong bantuan Pemkot hanya untuk berjualan sendiri, tidak disewakan atau dipindahtangankan.

Baca juga: Kangen Jajan di CFD Solo? Cus ke Sunday Morning Gladag

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, para penerima bantuan tidak diperbolehkan mengganggu ketertiban umum dan mematuhi aturan yang berlaku. Hal itu disampaikan Wakil Walikota Solo, Teguh Prakosa, saat menyerahkan bantuan gerobak PKL di Kecamatan Laweyan, Kamis (23/12/2021).

Bantuan diserahkan kepada puluhan PKL di lima kecamatan guna meningkatkan standar mutu pelayanan konsumen. Penyerahan dilakukan simbolis dan berurutan ke lima kecamatan itu sejak awal pekan lalu. Ia meminta penerima bantuan memanfaatkan gerobak dari Pemkot untuk meningkatkan penjualan.

“Gerobak PKL yang baru cukup menarik dan bersih karena terbuat dari baja stainless steel. Sehingga, saya harap para pedagang merawat gerobak dengan baik, dan tidak boleh dijual atau dipindahtangankan,” ucapnya.

Setelah dimanfaatkan, penerima diminta untuk mengunggah foto dan aktivitas jual belinya ke lurah masing-masing untuk laporan dan pengawasan. Apabila gerobak PKL tidak digunakan berjualan atau dipindahtangankan maka bantuan akan ditarik.

Baca juga: Penemuan Mayat Misterius, Lokasinya Dekat Gudang Rokok Serengan Solo

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengaku pengawasan bakal dilakukan kontinyu. Total gerobak yang diserahkan mencapai 61 pedagang yang didistribusikan di Pasar Purwosari, kemudian di Kecamatan Laweyan, Serengan, dan Pasar Kliwon untuk pedagang PKL masakan matang. Penerima bantuan berasal dari seleksi yang cukup ketat. Di antaranya, mereka yang sudah mengembangkan usaha jual beli kuliner atau makanan jadi.

Harapannya, mampu meningkatkan standar mutu kebersihan lapak pedagang agar lebih menarik pembeli. Survei penerima salah satunya, mengecek usaha di lapangan dan kondisi gerobak, yang jamaknya sudah kurang layak.

“Kalau gerobak bagus kan meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan pelanggan. Kalau tempat nyaman kan pelanggan juga nyaman,” ucap Heru.

Salah seorang penerima bantuan gerobak dari Pasar Kliwon, Santosa mengaku senang mendapatkan bantuan gerobak dari Pemkot. Dengan gerobak yang layak, pedagang gorengan itu berharap dagangan bisa tertata rapi dan semakin laris. “Semoga jualan saya lebih laku lagi. Lebih bersih dan kuat. Ini menambah semangat saya berjualan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya