SOLOPOS.COM - Suasana Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri pada Minggu (25/10) malam. Mulai Minggu alun-alun mulai diperbolehkan kembali untuk berjualan para PKL. (Istimewa)

Solopos.com,WONOGIRI--Pemerintah Kabupaten Wonogiri memperbolehkan Pedagang Kaki Lima atau PKL berjualan di area Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri pada hari pertama Ramadhan, Selasa (13/4/2021). PKL harus berkomitmen terapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat.

Pembukaan Alun-Alun Wonogiri pada awal Ramadhan pekan depan disampaikan langsung oleh Bupati Wonogiri, Joko Sutopi, kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Sabtu (10/4/2021).

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Pria yang akrab siapa Jekek itu mengatakan, PKL diperkenankan berjualan di alun-alun dengan sejumlah catatan. Selain itu para PKl diharuskan mempunyai komitmen untuk menerapkan prokes serta mentaati peraturan jika saat berjualan ditemukan kondisi yang kurang baik dan mengarah untuk ditutup kembali.

Baca juga: Beredar Info Uji Coba PTM Wonogiri Dihentikan Total, Ini Penjelasan Bupati Jekek

Saat dibuka, menurut Jekek, tidak semua pedagang boleh berjualan di alun-alun. Ada pengaturan kuantitas pedagang seperti pembukaan alun-alun beberapa waktu lalu. Jumlah PKL yang berjualan setiap hari bisa 30-40 persen dari keseluruhan jumlah pedagang.

"Dalam pembukaan alun-alun itu harus ada tanggungjawab kolektif terhadap prokes. Pedagang bisa memberi teguran kepada para pengunjung yang tidak pakai masker, tidak menjaga jarak dan lain-lain," kata Jekek.

Ketua Paguyuban PKL Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Suprijono, menyambut baik kabar diperbolehkannya PKL berjualan kembali di alun-alun. Meski demikian pihaknya mengaku belum mendapatkan surat resmi dari pemerintah kabupaten melalui dinas terkait tentang pembukaan alun-alun.

"Tentunya senang jika kami bisa berjualan kembali di alun-alun. Tapi kami belum dapat kabar resmi, baru dari pemberitaan di media sosial," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Baca juga: Pengelola Objek Wisata Air di Klaten Tak Gelar Panggung Hiburan

PKL Wonogiri Siap

Jika sudah ada surat resmi, Suprijono bakal mengumpulkan PKL Wonogiri untuk melakukan pendataan ulang. Karena yang boleh berdagang tidak semuanya, hanya 30 persen dari jumlah keseluruhan.

"Sebenarnya tinggal data ulang, tapi kami perlu mengingatkan teman-teman lain. Kan beberapa waktu lalu saat pandemi juga pernah jualan, catatannya masih ada. Jadi yang berdagang hanya 30 persen, gantian dagangnya setiap satu pekan," ungkap dia.

Selaku Ketua Paguyuban, Ia siap mengajak anggotanya berkomitmen untuk menerapkan prokes saat berjualan. Di sisi lain, saat buka beberapa waktu lalu, sudah ada Satgas dari PKL Wonogiri yang dibentuk untuk mengawasi prokes pengunjung atau pembeli.

"Kami juga siap ketika nantinya ada hal-hal yang mengharuskan tutup lagi. Saat Ramadhan ini dibuka, mungkin nanti saat lebaran ditutup. Karena berpotensi terjadi kerumunan," kata Suprijono.

Diberitakan sebelumnya, salah satu pertimbangan Pemkab Wonogiri membuka alun-alun untuk berdagang karena saat ini Wonogiri masuk zona oranye potensi rendah dalam persebaran Covid-19. Selain itu untuk keseimbangan di bidang kesehatan dan ekonomi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya