SOLOPOS.COM - Situasi Jl Slamet Riyadi Solo, yang biasanya ditutup saat CFD, Minggu pagi. Foto diambil Selasa (10/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Agenda Car Free Day atau CFD di sepanjang Jl Slamet Riyadi Solo benar-benar menjadi ladang rezeki bagi para PKL khususnya yang berjualan makanan. Omzet mereka bisa berkali-kali lipat dibandingkan omzet harian.

Padahal di lokasi CFD mereka hanya berjualan sekitar empat jam. CFD yang digelar tiap Minggu pagi dimulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Tiap penyelenggaraan CFD sebelum masa pandemi Covid-19, ribuan PKL berjejer di sepanjang jalur lambat sisi utara maupun citywalk sisi selatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Paguyuban Srikandi, Imam Solichin, menyebut omzet saat CFD Solo bisa tiga kali lipat dibandingkan omzet harian meskipun hanya berjualan beberapa jam di Jl Slamet Riyadi. Imam mengatakan mayoritas pedagang menjalankan usahanya di tempat masing-masing di luar CFD Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

“CFD dimanfaatkan untuk menambah penghasilan. Saya sendiri dibandingkan omzet harian saat CFD bisa tiga kali lipat dengan durasi yang singkat. Itu terasa banget. Teman-teman yang lain juga seperti itu,” katanya.

Menurut Imam, antaranggota paguyuban masih menjalin komunikasi melalui Whatsapp Group meskipun tak ada aktivitas CFD selama pandemi Covid-19. Sejak pandemi Covid-19 merebak pada Maret 2020 lalu, CFD belum pernah dibuka kembali.

Baca Juga: Hore! CFD Solo Dibuka Lagi 15 Mei 2022

Kini, pandemi Covid-19 sudah mereda dan Pemkot Solo berencana membuka kembali kegiatan CFD mulai Minggu (15/5/2022) pagi. “Ketika CFD dibuka lagi, ya sangat senang lah. Saya juga senang,” jelasnya.

Imam merupakan pedagang produk kuliner dengan merek Fanyla Risoles di kawasan Perumahan Fajar Indah. Ia berjualan setiap sore dan libur Minggu selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: CFD Solo Dibuka Lagi 15 Mei, Pemkot Solo: Slamet Riyadi Clear dari PKL

Menurutnya, ada sekitar 1.500-2.000 PKL di CFD Solo berdasarkan data pada 2015 lalu. Mereka tergabung dalam sejumlah paguyuban PKL di sepanjang Jl Slamet Riyadi. Salah satunya Paguyuban Srikandi yang terdiri dari 40 anggota.

Pada uji coba CFD, Minggu (15/5/2022) nanti, Pemkot Solo akan menata dan membuat zonasi. Sepanjang Jl Slamet Riyadi harus bersih dari aktivitas perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya