SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) yang melakukan peninjauan kembali (PK) atas kasus Bibit-Chandra dikritik. Semestinya deponeering yang menjadi pilihan. Karena PK sama saja menyandera KPK.

“Buat saya, ini bagian dari upaya mengebiri dan melemahkan KPK. Lihat, dengan 4 orang saja lamban dan tidak optimal kerjanya. Apalagi dengan dua orang saja,” kata mantan anggota Tim 8 Todung Mulya Lubis, Sabtu (12/6).

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Bahkan Todung sudah melihat sejak dari dahulu upaya pelemahan KPK dilakukan. “KPK sudah disandera oleh Anggodo sejak kasus muncul,” imbuhnya.

Dia menegaskan, hasil pemeriksaan tim 8 jelas menyatakan, tidak menemukan bukti telah terjadi suap dan pemerasan pada Bibit-Chandra.

“Dari hasil investigasi itu upaya suap yang dilakukan tidak terbukti,” tutupnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya