SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru. (Solopos-dok)

Solopos.com, SOLO — Guru sekolah luar biasa atau SLB di Kota Solo rela mengamalkan tenaga yang lebih agar siswanya yang berkebutuhan khusus tetap dapat memperoleh pendidikan saat penerapan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Proses PJJ di SLB tidak dapat dilaksanakan seperti sekolah umum. Guru SLB E Bhina Putra Solo, Retno, bahkan rela mengunjungi satu per satu siswanya di rumah untuk memberikan materi ajar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

SLB E Bhina Putra Solo merupakan sekolah bagi anak yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. Istilah lainnya adalah anak tunalaras.

Baca Juga: Sejumlah Sekolah di Solo Beralih ke PJJ Gegara Gurunya Divaksin Booster

Retno mengatakan guru SLB di Solo sampai melakukan kunjungan rumah (door to door) kepada siswa-siswa yang tidak mampu dan harus belajar dengan metode PJJ.

Ia menambahkan meski proses pembelajaran mengharuskan PJJ, guru-guru tetap melayani secara individual dengan cara mengunjungi rumah (door to door) siswa yang karena kondisinya tidak bisa menjalankan PJJ di rumah.

“Kalau memang ada siswa yang bisa belajar secara daring menggunakan handphone, kami tidak perlu berkunjung ke rumah siswa itu,” ujarnya.

Baca Juga: Sidjawara Bikin PJJ SD Djama’atul Ichwan Solo Jadi Menyenangkan

Kondisi Siswa Beragam

Retno menjelaskan siswa SLB tempatnya mengajar di Solo kondisinya beragam. “Kami tak hanya menerima dan menangani anak tunalaras, tetapi juga anak berkebutuhan khusus lain selama kondisi khusus itu tidak berat. Misalnya, anak tunarungu atau tunadaksa ringan,” kata Retno saat ditemui Solopos.com di ruang guru SLB Bhina Putra, Kamis (17/2/2022).

Beberapa siswa masih ada yang kesulitan mengoperasikan komputer maupun gawai. Bahkan ada siswa yang belum bisa membaca meskipun sudah cukup besar, seusia anak SMP dan SMA.

“Satu guru bisa mengajar lima siswa di kelas. Ada juga dengan cara home visit. Biasanya durasi belajar selama satu jam hingga satu setengah jam,” jelas Retno.

Baca Juga: Sekolah Solo PJJ atau PTM, Gibran Serahkan kepada Orang Tua Siswa

Sementara itu, Kepala SLB Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara (YRTRW) Solo, Sutandi, menyampaikan saat melaksanakan PJJ, guru di yayasannya lebih memilih untuk menggunakan aplikasi panggilan video Whatsapp sebagai media belajar siswa.

“Di sini kan khusus siswa tunatungu, sehingga PJJ masih bisa dilakukan secara luring dengan cara video call. Kami gunakan Whatsapp untuk video call, kan bisa sampai empat orang dalam satu panggilan,” terang Sutandi saat ditemui Solopos.com, Kamis (17/2/2022).

PJJ Sangat Tidak Efektif

Sutandi memilih menggunakan Whatsapp karena dinilai lebih praktis untuk digunakan. Siswa dari semua jenjang, SD, SMP, dan SMA di yayasannya telah banyak yang bisa mengoperasikan aplikasi percakapan tersebut.

Baca Juga: Langsung PJJ, Begini Aktivitas Sekolah di Solo setelah PTM Disetop

Terkait PJJ untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK), Kepala Pusat Studi Disabilitas UNS Solo, Munawir Yusuf, mengatakan PJJ sangat tidak efektif diterapkan pada ABK jenis-jenis tertentu. Hal tersebut karena siswa ABK memerlukan sentuhan fisik atau perhatian khusus dalam proses pembelajaran.

“Ada anak yang katakanlah untuk mengucapkan kalimat Ini Ibu Budi saja memerlukan waktu berhari-hari bahkan sampai berbulan-bulan. Apalagi untuk siswa yang membutuhkan pelatihan motorik,” kata Yusuf saat ditemui Solopos.com, Kamis (17/2/2022).

Menurut perspektif pendidikan, kegiatan belajar ABK akan lebih maksimal jika dilaksanakan secara luring langsung di sekolah. Hanya, mengingat kondisi pandemi Covid-19, sekolah harus melakukan PJJ atau PTM terbatas. “Sebenarnya cukup disayangkan, tapi kesehatan memang harus diutamakan, jangan sampai tidak diperhatikan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya