SOLOPOS.COM - Pisang Songgobumi (JIBI/SOLOPOS/Tri Indriawati)

Pisang Songgobumi (JIBI/SOLOPOS/Tri Indriawati)

KARANGANYAR — Bentuk dan cara berbuahnya yang tak lazim, membuat pisang songgolangit dianggap langka dan bertuah. Berbeda dengan pisang pada umumnya, buah pisang songgolangit tumbuh menjulang ke atas, tepat di tengah-tengah pohon. Buahnya pun berukuran jumbo dan berwarna kuning keemasan. Tak ada ontong (bunga) yang tertinggal diujung tandan layaknya buah pisang pada umumnya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pemilik pohon pisang yang tumbuh di Dusun Sintru RT 004/ RW 003, Desa Doplang, Karangpandan, Karanganyar itu, Sriyono, 45, menuturkan pisang Songgolangit banyak diburu orang dari berbagai daerah, mulai dari kalangan pengusaha hingga pejabat. Hingga saat ini, belasan orang memesan buah pisang yang akan dipanennya beberapa hari ke depan.

“Dari dulu saat pertama berbuah sudah banyak yang antri pesan pisang ini, ada yang dari Jakarta, ada yang Surabaya,” ujar dia saat dijumpai Solopos.com di rumahnya, Rabu (22/5/2013).

Awalnya, Sriyono yang hobi bercocok tanam mengaku hanya iseng memesan bibit buah langka itu dari seorang rekannya. Setelah menanti sekian lama, ayah satu anak itu memeroleh bibit pisang songgolangit dan ditanamnya di kebun tak jauh dari rumahnya. Berselang satu setengah tahun, empat pohon pisang di kebunnya berbuah. Dia terkejut saat menyadari buah pisang itu menjulang ke langit.

Pohon pisang langka itu segera menjadi buah bibir dan tontotan masyarakat sekitar. Beberapa pengusaha dari luar daerah pun mendatanginya untuk melihat langsung buah yang dianggap bertuah itu.

“Kata mereka pisang songgolangit cuma ada di Alas Purwo. Awalnya saya pengin tanam dua jenis, songgolangit dan songgobumi, tapi yang songgobumi katanya hanya boleh ditanam Keraton Yogyakarta,” terang dia.

Sriyono telah membudidayakan pohon unik itu hingga menumbuhkan puluhan tunas baru. Dia juga menjual dan membagikan bibit pisang songgolangit kepada kerabat serta teman-temannya. Namun, anehnya tidak semua orang berhasil membudidayakan pohon itu hingga berbuah. Sebagian besar pohon pisang yang ditanam orang lain bahkan mati mengering. Padahal, jenis tanah dan cuaca tempat penanaman pisang tak jauh berbeda.

Menurutnya, sebagaian orang percaya buah unik itu berkhasiat membuat awet muda serta mengobati berbagai penyakit. Selain itu, orang-orang yang percaya pada kekuatan mistis juga meyakini pisang songgolangit ampuh dijadikan pelengkap sesaji.

“Awalnya saya malah enggak tahu khasiatnya, dulu waktu pertama panen ada pengusaha dari Jakarta yang membeli, terus dibawa untuk sesaji dalam rangka membuka bisnis pertambangan di Libia,” timpal istri Sriyono, Yanti, 32.

Menurut Yanti tak ada yang istimewa dengan rasa pisang songgolangit, alih-alih manis dan legit, buah itu justru terasa tawar. Namun, setiap kali memakan buah itu, urine akan berwarna kuning pekat.

“Saya, suami dan tetangga juga kaget kok air kencingnya jadi kuning kayak emas, saya kira ada penyakit apa tapi setelah dititeni ternyata gara-gara makan pisang ini,” imbuhnya.

Rencananya, hasil panenan pisang kali ini tidak mereka jual, melainkan untuk dikonsumsi sendiri. Suami istri itu juga akan membagikan pisang kepada tetangga dan juga beberapa orang dekat yang telah memesan tanpa memungut bayaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya