SOLOPOS.COM - Arif Nur Fitriyanti (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Belajar di sebuah perguruan tinggi (PTN) mungkin menjadi cita-cita siswa setelah lulus sekolah menengah atas. Keterbatasan ekonomi terkadang menghambat asa itu. Namun, bila niat dan usaha diterjemahkan dalam bentuk prestasi akademik bisa jadi seseorang mendapat dana beasiswa pendidikan di perguruan tinggi.

Salah satu yang membuktikannya adalah Arif Nur Fitriyanti. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut masuk UNY melalui jalur undangan bidikmisi pada 2012 lalu.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Ayahnya, Sumaryono, hanyalah seorang pekerja di sebuah pabrik arang di Kulonprogo sedangkan ibunya, Sumartinah hanya ibu rumah tangga dan buruh serabutan.

Sejak SD hingga SMP, Fitriyanti, selalu mendapatkan peringkat pertama. Prestasi tersebut terus dia pertahankan. Karena ketekunannya dalam belajar, selama menempuh pendidikan di SMA, Fitriyanti selalu mendapat ranking teratas di sekolahnya. Prestasi tersebut dia capai walaupun dia harus menempuh perjalanan jauh dari rumah ke sekolahnya dengan bersepeda.

Gadis yang biasa dipanggil Pipit tersebut mengatakan bahwa untuk dapat mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri jalur undangan, sekolahnya menerapkan sistim ranking dimana peringkat 1 hingga 20 dapat mengikuti seleksi. “Sebenarnya pada saat itu saya telah diterima di STIS Jakarta,” Pipit berkisah belum lama ini.

Namun setelah berkonsultasi dengan guru BK, dia lebih memilih UNY daripada STIS untuk melanjutkan jenjang studinya. Alumni SMAN 2 Wates tersebut khawatir bila sekolahnya dimasukkan dalam daftar blacklist bila tidak menjalani jalur undangan tersebut.

“Soalnya, pengumuman jalur undangan dan STIS nyaris bersamaan. Maka saya pun memilih berkuliah di UNY,” ujar gadis kelahiran Kulonprogo 8 April 1994 itu.

Pilihan warga Dusun V Pleret, Panjatan, Kulonprogo ke UNY tersebut memang tidak keliru. Pipit berhasil menorehkan indeks prestasi yang luar biasa selama menempuh kuliah di FMIPA. Nilai IPK nya selama dua semester ia jalani mencapai 3,97.

Bagaimana dia mempertahankan prestasinya itu? Pipit mengaku, dia belajar setiap jam 3 dinihari, setelah tadarus Alquran atau sehabis salat mahgrib. Hasilnya, semua mata kuliah yang ditempuh Pipit mendapat nilai A.

“Hanya dua mata kuliah yang mendapat nilai A- yaitu Komputer dan Teknologi Informasi serta Geometri Bidang,” terang Pipit.

Kedua orang tua Pipit sangat bersyukur atas prestasi yang diraih anak kedua dari 4 bersaudara tersebut. Padahal, kata mereka, saat Pipit akan lulus dari SMA baik Sumaryono maupun Sumartinah, cukup gelisah untuk mendapatkan biaya kuliah.

Namun pasangan suami istri ini tetap bersikukuh akan membiayai putrinya dengan cara apapun. Untunglah pemerintah memberi perhatian dengan memberikan beasiswa bidikmisi sehingga siswa yang pandai namun dari keluarga kurang mampu juga dapat menempuh bangku kuliah.

Bidikmisi merupakan program bantuan biaya pendidikan yang diberikan Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program tersebut, dimulai sejak 2010 dan diberikan kepada mahasiswa miskin namun memiliki potensi akademik memadai.

Program ini mempunyai misi untuk menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu dan mempunyai potensi akademik yang memadai untuk dapat menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi.

Hingga 2013, UNY memiliki sebanyak 3250 mahasiswa Bidikmisi. “Kami berharap, mahasiswa mampu memaksimalkan penggunaan beasiswa bidikmisi ini dengan baik. dengan adanya beasiswa ini, tidak ada lagi ceritanya orang miskin tidak bisa berkuliah. Tetapi, mereka juga harus berprestasi baik prestasi akademik maupun non akademik,” Rekor UNY Prof. Rochmat Wahab mengingatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya