SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi instalasi gas. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pipa gas bakal dibangun jaringannya oleh Pertamina Gas di Jatim, pertama-tama dengan mewujudkan kota gas di Sidoarjo.

Madiunpos.com, SURABAYA — PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Gas menargetkan pembangunan infrastruktur pipa gas di Jatim sehingga bisa mewujudkan kota gas di Sidoarjo, November 2015 ini. Demi memuluskan target mewujudkan kota gas di Jatim itu, Pertamina Gas menggandeng perusahaan gas Korea Selatan yang berpengalaman mengelola gas kota dengan prinsip health, safety, security and environment (HSSE).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Assistant Manager Quality Management & HSE  PT Pertamina Gas Ari Satria mengatakan pada 2015 ini pihaknya fokus dalam pengembangan jaringan gas (jargas) dan pembentukan kota gas. Salah satu targetnya yaitu kota gas Sidoarjo, Jawa Timur.

“November ini kami bekerjasama dengan perusahaan gas Korea Selatan untuk melakukan identifikasi dan assessment terkait pelaksaan gas kota. Sidoarjo telah ditunjuk sebagai salah satu targetnya,” katanya seusai Seminar Health, Safety, Security and Environment 2015 di Surabaya, Senin (19/10/2015).

Kendati demikian, lanjut Ari, pihaknya tidak ingin asal mengambil teknologi dari Korsel untuk diterapkan langsung di kota gas miliknya di Sidoarjo. Paslanya, budaya pengembangan kota gas hingga ke risiko bencana diklaim sangat berbeda antara Indonesia dan Korsel. Oleh Karena itu, perusahaan kini masih dalam tahap menguji dan menelaah ilmu.

“Intinya semua harus paralel dulu. Harus apple to apple. Gak bisa kita main ambil teknologi tanpa diserap baik-baik,” tuturnya.

Jaringan Gas
Proyek kota Gas di Sidoarjo menyusul proyek lainnya yang lebih dulu dikembangkan seperti jaringan gas Semarang-Gresik, Lhokseumawe, Lhoksukon dan Prabumulih, Sumatra Selatan. “Masih ada lagi kota-kota lainnya yang masih dalam tahap perencanaan. Namun pengembangan kota gas dibagi dua dengan BUMN lain yaitu PT PGN (Persero). Pemerintah [Kementerian ESDM] sudah membagi-bagi kotanya,” jelasnya tanpa memberi keterangan lebih lanjut tentang pembagian kota beserta nilai investasinya.

Nantinya, tambahnya, tidak ada pembagian pangsa pasar antara PT Pertamina Gas dengan PT PGN (Persero). “Enggak ada masalah tentang pembagiaan kavling misal gas publik siapa, rumah tangga siapa atau industri siapa.”

Seperti diketahui, Pertamina Gas telah membuat rencana besar berupa peta pembangunan jaringan pipa gas di 25 kota di seluruh Indonesia dalam kurun lima tahun, 2015-2020. Hal itu sesuai dengan amanat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengembangan jaringan gas sebagai solusi ketahanan energi nasional.

Sosialisasi HSSE
SVP Engineering & Operation Management New & Renewable Energy Directorate PT Pertamina (Persero) Tanudji Darmasakti berujar, seiring dengan target pembangunan kota gas pihaknya juga menerapkan strategi zero accident. Menurutnya, zero accident dapat diraih dengan  mengutamakan prinsip health, safety, security dan environment (HSSE).

“Semua operasional gas ujung-ujungnya adalah zero accident . HSSE nya harus dioptimalkan agar bisa melayani masyarakat lebih baik lagi dan meminimalisasi ketakutan atau trauma pemakaian gas di tengah masyarakat,” ujarnya saat ditemui di kesempatan yang sama.

Untuk masalah HSSE, Pertamina Gas turut menggandeng Tokyo Gas dalam menanggulangi bencana-bencana akibat gas. Kolaborasi kedua perusahaan itu diklaim  akan menghasilkan strategi  pelayanan yang mampu mengurangi kasus yang disebabkan oleh kesalahan operasional gas. Adapun hasilnya akan disosialisakan bertahap kepada masyarakat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya