SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pusat Investasi Pemerintah (PIP) mencatat perolehan laba bersih Rp 1,5 triliun selama 3 tahun berdiri. Hingga triwulan III-2010, PIP mencatat laba bersih Rp 500 miliar.

“Keuntungan yang diterima PIP senilai Rp 1,5 triliun dalam waktu tiga tahun berasal dari bunga pinjaman yang rata-rata sebesar 10 persen,” ujar Kepala PIP Soritaon Siregar diskusi Kementerian Keuangan dengan forum wartawan keuangan (Forkem) di Ancol Jakarta, Sabtu (6/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Soritaon mengatakan, PIP pertama kali berdiri pada tahun 2007. Pada awalnya, lembaga ini memperoleh modal dari pemerintah senilai Rp 4,5 triliun hingga tahun 2009.

Ekspedisi Mudik 2024

Soritaon mengaku laba bersih yang diterima PIP hingga kuartal III-2010 tersebut, sebesar Rp 500 miliar telah disetorkan kepada pemerintah sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pada 9 bulan pertama tahun 2010, PIP sudah mencetak untung senilai Rp 64 miliar.

Keuntungan PIP senilai Rp 64 miliar tersebut berasal dari bunga pinjaman senilai Rp 150 miliar dari sejumlah debitur terutama perusahaan-perusahaan konstruksi milik pemerintah.

Sampai sekarang, Soritaon menyatakan PIP telah menyalurkan kredit investasi hingga senilai Rp 1,884 triliun. Namun jika melihat pada pipe line proyek yang akan dibiayai oleh PIP, alokasi kredit investasi PIP sudah mencapai Rp 6,7 triliun. Kredit tersebut diluar pinjaman PIP ke PT PLN senilai Rp 7,5 triliun dan Endownment Fund sebesar Rp 1 triliun yang masuk sebagai proyek penugasan khusus dari pemerintah.

Proyek yang sudah masuk dalam pipeline PU tersebut terdiri dari alokasi pinjaman untuk proyek pemerintah daerah senilai Rp 2,342 triliun, proyek non-Pemda senilai Rp 3,43 triliun, proyek kerjasama pemerintah dan swasta (Private Public Partnership-PPP) senilai Rp 1 triliun.

Sedangkan proyek non-Pemda yang rencananya dibiayai oleh PIP antara lain, peningkatan kapasitas anak usaha PT Krakatau Steel Tbk, PT Kratakau Tirta Industri, senilai Rp 250 miliar, pengembangan jalan tol Gempol-POrong dan JOR W2 milik PT Jasa Marga Tbk Rp 2,7 triliun, relokasi galangan III PT DOk dan Perkapalan Kodja Bahari Rp 300 miliar, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Hidropower 2×15 megawatt milik PT Sakti Mas Makmur Rp 80 miliar, dan pembangunan bendungan milik PT Brantas Abipraya Rp 110 miliar.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya